SuaraSulsel.id - Gempa Bumi mengguncang wilayah Tenggara Bulukumba dan Kepulauan Selayar, Rabu (2/11/2012). Getaran dirasakan warga pesisir pada pukul 11:33 Wita.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar menganalisis gempa ini berskala 4,8 SR dan kedalaman 10 Km.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Jamroni mengatakan episenter gempa terletak pada kooridinat Lok:5.72 LS,120.67 BT. 60 km di titik Tenggara Bulukumba. Gempa dipastikan tidak berpotensi tsunami.
"Kedalaman 10 meter dengan kekuatan 4,8 SR. Gempa ini tidak berpotensi tsunami," kata Jamroni.
Baca Juga:Kembangkan Pariwisata, Bulukumba Tawarkan Lahan 18 Hektare untuk Hotel
Dia menjelaskan, dari titik koordinat itu bisa dianalisis gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal. Akibat aktivitas di sesar Selayar yang mengalami pergeseran.
"Karena bergeser, sehingga ada getaran yang dirasakan warga. Kami imbau warga tetap tenang dan tidak panik," tambahnya.
Warga Pesisir Diminta Selalu Waspada
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Sulsel Endro Yudo Wahyono turut mengimbau agar masyarakat di pesisir tetap waspada.
Gelombang di musim peralihan ini cukup tinggi. Abrasi juga sewaktu-waktu bisa terjadi.
Baca Juga:Anggota Satpol PP Nyaris Ditusuk Badik di Rumah Wakil Ketua DPRD Bulukumba
"Apalagi di malam hari, intensitas hujan tinggi. Abrasi bisa saja terjadi, termasuk di daerah Takalar yang paling rawan," kata Endro.
Tak hanya abrasi, dampak dari peralihan musim ini mengakibatkan ada beberapa wilayah di Sulsel yang dianggap rentan terjadi longsor. Misal, di Kabupaten Gowa, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Bone bagian barat, Soppeng, dan ada juga di Luwu Utara.
"Sedangkan wilayah yang masuk dalam level waspada, yakni Gowa, Maros, Pangkep, Soppeng, Bone bagian barat, Barru bagian selatan, Pinrang, sebagian besar wilayah Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja dan Toraja Utara," rinci Endro.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang mulai melanda Sulsel.
Memasuki puncak musim hujan ini, Endro mengaku, Pemprov Sulsel telah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana. Mereka harus waspada dan tinggal di tempat yang aman.
"Untuk yang ingin mengungsi ke rumah keluarga di daerah aman juga dibutuhkan waspada saat berkendaraan. Pasalnya, terdapat pula beberapa titik jalan yang masuk zona rawan untuk dilintasi pengendara akibat longsor dan jalanan licin. Di antaranya di jalan poros Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, Barru dan Soppeng," bebernya.
BPBD di Kabupaten/Kota juga diminta siaga 24 jam. Apel siaga sudah dilakukan secara serentak di 24 kabupaten/Kota pada pekan lalu. Sehingga ketika terjadi bencana, relawan siaga bisa langsung melakukan evakuasi korban.
"Termasuk memastikan logistik dan kebutuhan dasar warga bisa terpenuhi," tuturnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing