Wasiat Jenazah Sebelum Meninggal: Mau Diarak Sama Emak-emak Kompleks

Upacara pemakaman jenazah di Kota Palopo viral di media sosial

Muhammad Yunus
Rabu, 18 November 2020 | 16:42 WIB
Wasiat Jenazah Sebelum Meninggal: Mau Diarak Sama Emak-emak Kompleks
Puluhan ibu-ibu bersemangat mengarak peti jenazah sambil berteriak-teriak. Video tersebut viral di media sosial / [Foto: Instagram Palopo_Info]

SuaraSulsel.id - Upacara pemakaman jenazah di Kota Palopo viral di media sosial. Penyebabnya, puluhan ibu-ibu atau emak-emak mengarak peti jenazah.

Peti jenazah lazimnya diangkat oleh pria. Namun, pemandangan berbeda terlihat di Kota Palopo, Selasa (17/11/2020) siang.

Puluhan ibu-ibu terlihat bersemangat mengarak peti jenazah berwarna putih sambil berteriak-teriak. Video tersebut viral di media sosial dan diunggah oleh akun Palopo_Info.

Pada akun tersebut tertulis caption, "kalau laki sudah biasa. Ini ibu2 guys."

Baca Juga:Niat Atraksi Malah Jadi Malu Sendiri, Aksi Pemotor Ini Bikin Heboh

Seorang netizen, Ade Suwandana mengklarifikasi video tersebut.

Katanya, sebelum meninggal, almarhumah sempat berwasiat agar ibu-ibu di Kompleks Perumahan Batara 513 yang mengangkat petinya jika meninggal.

"Mau klarifikasi buat yang berpendapat lain-lain. Kenapa ibu-ibu batara 513 yang mengangkat peti, karena pesan almarhumah beliau waktu masih hidup kalau meninggal harus ibu-ibu yang angkat petinya," tulis akun Ade Swandana.

Ade Swandana juga mengklarifikasi kenapa ibu-ibu terlihat bahagia saat menggiring peti tersebut.

"Kenapa bahagia yang mengangkat peti, karena bahagia bercampur sedih, ibu-ibu batara 513 bisa menepati pesan almarhumah," tulisnya lebih lanjut.

Baca Juga:Meninggal di Luar Negeri, 470 Jenazah Pekerja Migran Indonesia Dipulangkan

Puluhan ibu-ibu bersemangat mengarak peti jenazah sambil berteriak-teriak. Video tersebut viral di media sosial / [Foto: Instagram Palopo_Info]
Puluhan ibu-ibu bersemangat mengarak peti jenazah sambil berteriak-teriak. Video tersebut viral di media sosial / [Foto: Instagram Palopo_Info]


Diketahui, jenasah adalah orang Toraja. Namun tak diketahui pasti namanya.

Akun Yhenni_Rafika menjelaskan bahwa almarhuma adalah orang Toraja.

Dalam suku orang Toraja, berteriak saat mengarak dan menggiring jenazah ke pemakaman adalah hal yang biasa.

Itu berarti mereka tidak lagi berduka atas kepergian jenasah.

"Ini namanya "Dibulle". Orang yang ditinggalkan berbahagia, bukan berarti mereka tidak sedih ditinggalkan. Ini sebagai tanda untuk penghiburan keluarga yang ditinggalkan," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini