Diduga Depresi Karena Jaringan Internet Sering Putus, Siswa SMA Bunuh Diri

Dugaan sementara, korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi dengan sekolah online atau daring. Banyak tugas yang diberikan dan jaringan internet sering putus.

Muhammad Yunus
Sabtu, 17 Oktober 2020 | 20:00 WIB
Diduga Depresi Karena Jaringan Internet Sering Putus, Siswa SMA Bunuh Diri
Ilustrasi garis polisi. [Suara.com]

SuaraSulsel.id - Siswa SMA dari Dusun Bontote'ne, Desa Bilalang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa ditemukan meninggal di dalam rumah. Diduga bunuh diri dengan cara minum racun.

AKP Jufri Natsir, Kasat Reskrim Polres Gowa kepada SuaraSulsel.id mengatakan, fakta yang ditemukan di lapangan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Busa yang keluar dari mulut korban diduga karena efek racun yang diminum. Kejadian diperkirakan sekitar Pukul 08.00 Wita.

Jufri mengatakan, dugaan sementara, korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi dengan sekolah online atau daring. Banyak tugas yang diberikan dan jaringan internet sering putus.

Baca Juga:Kadus di Payangan Gianyar Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Wasiat

"Kemungkinan depresi," kata Jufri.

Peristiwa terjadi sekitar Pukul 08.00 Wita, Sabtu 17 Oktober 2020. Korban bernama Mittasari (16 tahun).

Jufri mengatakan, mayat korban pertama kali ditemukan oleh adik lelakinya, Iran (8 tahun).

Setelah Iran melihat korban tergeletak, Iran memanggil tantenya, Ngasi (45 tahun). Untuk melihat kondisi korban.

Saat diperiksa, korban sudah dalam keadaan meninggal di bawah tempat tidur dan mengeluarkan busa di mulut.

Baca Juga:Tragis! Wawan Gantung Diri di Pohon Nangka, Sperma Netes dari Kemaluan

Menurut keterangan keluarga kepada polisi, sebelum meninggal korban selalu mengeluhkan masalah banyaknya tugas dari sekolah. Korban juga mengaku selalu mimpi dimandikan seperti orang meninggal.

"Sempat bilang sama temannya. Bilang saya akan meninggal hari sabtu atau hari minggu," kata Jufri, mengutip pengakuan keluarga korban.

Korban diduga berani minum racun, saat rumah sepi. Ketika orang tuanya pergi bekerja di kebun.

Setelah melihat korban tidak bernyawa, saksi Ngasi langsung lari ke luar rumah. Meminta bantuan kepada warga dan kerabat.

Di sekitar lokasi korban tergeletak, masih ditemukan sisa racun. Keluarga korban menolak dilakukan autopsi.

"Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai suatu musibah. Menolak untuk dilakukan pemeriksaan dan autopsi. Sehingga personil Unit Reskrim Polsek Manuju membuatkan surat pernyataan dan berita cara penolakan autopsi," ungkap Jufri kepada SuaraSulsel.id

Pemakaman korban dilakukan hari ini di TPU Desa Bilalang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini