SuaraSulsel.id - Berdasarkan data Satgas Covid-19 Pusat, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah dinyatakan keluar dari zona merah pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, saat menghadiri acara Anging Mammiri Creative Festival, di Hotel Claro Makassar, Rabu, 7 Oktober 2020.
Nurdin mengaku, kabar ini merupakan sebuah kebanggaan bagi masyarakat Sulsel. Terkhusus Pemprov Sulsel, TNI-Polri, serta seluruh tenaga kesehatan selama penanganan Covid-19 di Sulsel.
"Satu hal yang membanggakan bagi kita, bahwa Sulsel salah satu provinsi yang memiliki kasus tertinggi di luar Pulau Jawa. Tetapi hari ini oleh Satgas Pusat, telah mengumumkan bahwa Sulsel sudah keluar dari zona merah," ungkap Nurdin.
Baca Juga:1.637 Orang di Batam Positif Corona, 7 Kecamatan Zona Merah
Kendati demikian, Nurdin berharap masyarakat Sulsel terus memperketat protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sampai saat ini belum diketahui pasti keberadaan vaksin.
"Ini bukan berarti kita sudah bebas, tapi kita harus memperketat lagi protokol kesehatan. Terus terang saya ingin mengatakan kepada kita semua bahwa vaksin kita belum tahu kapan bisa kita lakukan,"
Nurdin mengatakan, salah satu vaksin alami yang paling baik adalah menjaga imunitas.
"Jaga imun kita dengan gizi yang baik, istirahat yang cukup, minum vitamin dan jangan stres," imbaunya.
Pasien Positif corona Indonesia melonjak menjadi 315.714 orang, Rabu (7/10/2020) pukul 12.00 WIB. Jumlahnya bertambah 4.538 orang.
Baca Juga:Kota Bogor Zona Merah, Jam Malam Diperlonggar hingga Jam 9 Malam
Angka penambahan tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 44.212 spesimen hari ini, sehingga total spesimen yang sudah diperiksa sejak kasus pertama covid-19 hingga hari ini adalah 3.595.719 spesimen.
Spesimen ini diperiksa di 343 laboratorium dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 232 lab, Tes Cepat Molekuler (TCM) di 80 lab dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 31 lab.
Dari jumlah itu, ada tambahan 98 orang meninggal. Sehingga total menjadi 11.472 jiwa meninggal dunia.
Kemudian, ada tambahan 3.854 orang yang sembuh sehingga total menjadi 240.291 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara kasus suspek hingga saat ini mencapai 142.213 orang.
Data kemarin, positif 311.176 orang, 63.365 dalam perawatan, 236.437 sembuh orang, dan meninggal 11.374 jiwa.