Ditemukan Tewas Mengapung, Janda 5 Anak Diduga Dimangsa Buaya

"Kasihan anaknya lima orang yang ditinggal oleh korban. Selama hidupnya dia menanam jagung untuk menghidupi keempat anaknya yang masih kecilkecil. Dia bekerja sendiri karena sudah lama pisah dengan suaminya, ungkap ibu korban.

M Nurhadi
Kamis, 06 Agustus 2020 | 13:14 WIB
Ditemukan Tewas Mengapung, Janda 5 Anak Diduga Dimangsa Buaya
Ilustrasi buaya (Unsplash)

SuaraSulsel.id - Warga di Kecamatan Budong Kabupaten Mamuju Tengah digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di sungai Barakkang. Mayat yang belakangan diketahui bernama Asmila (30) tersebut diduga tewas karena dimangsa buaya.

Hal ini dibenarkan oleh saudara korban, Andi. Sebelum dinyatakan menghilang, ia sempat melihat  korban diseret buaya saat sedang mencuci pakaian di pinggir sungai. 

"Saya melihat korban naseret buaya kedalam air. Saya tidak bisa berbuat lebih karena air sungai keruh. Dan saya langsung teriak minta tolong ke warga lain, tapi apa daya adik saya sudah hilang," tutur Andi, melansir Pojokcelebes.com (jaringan Suara.com).

Sementara ibu korban, Hamalia menuturkan, Asmila adalah janda lima anak yang sudah lama ditinggal suaminya. Sehari-hari, Asmila bekerja sebagai petani jagung  untuk memenuhi kebutuhannya bersama lima anaknya di rumah yang menurutnya kurang layak.

Baca Juga:YouTuber Bali Turah Parthayana Trending Topic Twitter, Ada Apa?

"Jujur saya sangat sedih kehilangan korban. Kasihan anaknya lima orang yang ditinggal oleh korban. Selama hidupnya dia menanam jagung untuk menghidupi keempat anaknya yang masih kecil–kecil. Dia bekerja sendiri karena sudah lama pisah dengan suaminya,” ungkap ibu korban.

Ditemui terpisah, Kapolsek Budong–Budong  Iptu Suparman mengatakan, sudah tiga kali ada laporan buaya menyerang manusia di sungai Barakkang. 

Ia meminta warga yang bermukim di bantaran sungai Barakkang untuk lebih waspada. Ia juga menyarankan agar sementara untuk tidak mandi di sungai, atau beraktivitas di sekitar sungai sendirian.

"Saya menghimbau kepada warga yang tinggal.di bantaran sungai, agar selalu waspada jika ke sungai ini. Dan kami akan pasangi papan peringatan," ujarnya.

Ia juga meminta kepada pemerintah desa setempat untuk berkoordinasi dengan pihak BKSD Provinsi Sulbar terkait populasi buaya yang mengancam warga sekitar bantaran sungai.

Baca Juga:Anggota TNI dan Nelayan Positif COVID-19 di Batam Meninggal Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini