- Zona C Rumpun Ilmu-ilmu Kesehatan yang mencakup lima fakultas
- RSGM dapat berkembang menjadi salah satu rumah sakit gigi terbaik di Indonesia
- Hilirisasi riset akan berjalan baik jika data antarunit tersinkronisasi dan laboratorium dikelola secara profesional
“Hasil benchmarking menunjukkan perlunya penataan kembali tata ruang agar sirkulasi lalu lintas di sekitar Pintu 1 lebih tertata,” jelasnya.
Prof. Yusnita juga menegaskan pentingnya perhatian terhadap hilirisasi hasil riset dan peningkatan Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT).
“Hilirisasi riset perlu dikelola lebih baik agar hasil penelitian Unhas tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi juga memiliki nilai tambah ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Citrakesumasari, dari Fakultas Kedokteran menyoroti pentingnya pemahaman yang tepat terhadap opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
“Perlu dipahami bahwa opini WTP hanya menggambarkan ketertiban administrasi keuangan, bukan berarti tidak ada potensi penyimpangan,” terangnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinkronisasi data antara tingkat mikro dan makro di fakultas serta peningkatan tata kelola laboratorium.
“Hilirisasi riset akan berjalan baik jika data antarunit tersinkronisasi dan laboratorium dikelola secara profesional,” lanjutnya.
Selain itu, Prof. Citra mengusulkan agar sistem pembagian pendapatan di tingkat fakultas ditinjau kembali.
“Rasio pembagian 70:30 untuk jenjang studi perlu dikaji ulang agar lebih proporsional dan berkeadilan,” tegasnya.
Baca Juga: Aspirasi untuk Bakal Calon Rektor Unhas: 'Kampus Berdampak' hingga Kemandirian Finansial
Penanggap terakhir, Dr. Yulianti Syam, dari Fakultas Keperawatan, menyampaikan aspirasi agar fakultasnya dapat mengembangkan klinik yang memiliki fungsi ganda.
“Kami bermimpi memiliki klinik yang bukan hanya menjadi tempat pembelajaran mahasiswa, tetapi juga memberikan layanan kesehatan bagi sivitas akademika,” tuturnya.
Ia juga menyoroti potensi besar lulusan Fakultas Keperawatan yang telah mendapat pengakuan internasional.
“Banyak lulusan kami yang dilirik oleh institusi luar negeri. Ke depan, promosi lulusan program Ners dan Fisioterapi perlu lebih diperkuat agar dapat bersaing di tingkat global,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Yulianti berharap dosen-dosen FKEP dapat lebih dioptimalkan dalam pelayanan di Rumah Sakit Unhas.
“Beberapa dosen kami telah terlibat dalam pelayanan, termasuk di bidang rekam medik. Ke depan, keterlibatan SDM FKEP di lini pelayanan rumah sakit perlu terus ditingkatkan,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Intip 7 Kegiatan Unik Festival Aksara Lontaraq ke-VI di Barru
-
Polisi Bekuk Pengedar Sabu dan Barang Bukti Mengejutkan di Kos Eksklusif Palu
-
Mengapa Penipuan Online di Sulawesi Tenggara Meledak dalam 4 Tahun Terakhir?
-
Jusuf Kalla: Saling Membunuh Itu Bukan Jalan Menuju Surga
-
Pemkot Makassar Akan Bangun Kembali Rumah Warga yang Dibakar