Muhammad Yunus
Senin, 29 September 2025 | 15:38 WIB
Ilustrasi penganiayaan [Antara]
Baca 10 detik
  • Percakapan yang awalnya biasa saja berubah menjadi bara kecil
  • Tanpa aba-aba, senjata tajam itu melayang, menghantam wajah Bripka I
  • Warga yang melihat panik, sebagian menjerit, sebagian lagi bergerak cepat mengevakuasi korban ke Rumah Sakit

SuaraSulsel.id - Suara musik masih menggema dari sebuah kafe di kawasan Pohon Cinta, Marisa, Pohuwato, Gorontalo, Ahad dini hari (28/9/2025).

Di balik dentuman lagu yang riuh, dua sahabat sedang menikmati malam. Tak ada yang menduga, pertemuan itu justru berakhir dengan darah.

Nama mereka cukup dikenal: Iptu R dan Bripka I. Sama-sama anggota Polri, sama-sama berada di lingkaran penegak hukum.

Malam itu, mereka duduk di tempat hiburan yang tak asing bagi warga Marisa.

Namun menjelang pagi, entah bagaimana, percakapan yang awalnya biasa saja berubah menjadi bara kecil.

Sebuah kesalahpahaman—yang hingga kini belum jelas benar pemicunya—membuat keduanya terlibat pertengkaran.

Iptu R lebih dulu meninggalkan kafe. Langkahnya cepat, sorot matanya tajam. Di parkiran, ia membuka mobil dan mengeluarkan sebilah senjata tajam.

Di detik yang sama, Bripka I melangkah keluar, seolah mengejar.

Pertemuan itu terjadi di depan kafe. Saksi mata menggambarkannya singkat dan mengerikan.

Baca Juga: Perang di Makassar, Korban: Saya Telepon Polsek, Tapi..

Tanpa aba-aba, senjata tajam itu melayang, menghantam wajah Bripka I. Suara teriakan langsung pecah, musik mendadak kehilangan makna.

Wajah Bripka I tersayat, luka panjang sekitar 40 sentimeter menganga di pipi kirinya.

Darah mengucur deras, membasahi bajunya. Dalam kondisi limbung, ia berlari meminta tolong.

Warga yang melihat panik, sebagian menjerit, sebagian lagi bergerak cepat mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bumi Panua (RSBP) Marisa.

Di sisi lain, pelaku sudah menghilang. Meninggalkan lokasi, meninggalkan korban, meninggalkan pertanyaan besar: apa yang sebenarnya terjadi di balik malam penuh darah itu?

Kini, Bripka I masih berjuang dengan perawatan intensif. Polisi setempat memastikan penanganan korban sekaligus menelusuri langkah hukum terhadap pelaku.

Load More