- Lubang bekas sarang burung walet ditutupi terpal biru oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
- Bangunan bekas sarang walet bisa lolos verifikasi untuk dijadikan dapur MBG
- Dapur ini ditargetkan menyiapkan makanan bergizi bagi ribuan siswa
SuaraSulsel.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat disebut punya tujuan mulia. Pemerintah memastikan anak-anak sekolah mendapat asupan gizi seimbang setiap hari.
Namun, di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pelaksanaan program ini justru menimbulkan polemik. Salah satu dapur MBG di Kecamatan Suli diketahui menempati bangunan bekas sarang burung walet.
Bangunan tersebut berdiri di Jalan Poros Kota Makassar-Palopo. Bagian depannya kini ditutupi terpal biru untuk menutupi lubang sarang oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Meski demikian, sejumlah orang tua siswa mengaku resah dengan higienitas makanan yang kelak diproduksi dari tempat itu. Bangunan tersebut masih sering disinggahi burung walet.
"Masih terdengar suara pemanggil walet kalau sore. Kami orang tua khawatir soal kebersihan makanannya," kata salah seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan, Sabtu, 27 September 2025.
Ia heran bagaimana bangunan bekas sarang walet bisa lolos verifikasi untuk dijadikan dapur MBG terlebih tanpa renovasi menyeluruh.
Menurutnya, seharusnya pihak terkait menyewa atau membangun bangunan baru agar kualitas makanan benar-benar terjamin.
"Belajar dari kasus di Jawa, salah satu penyebab banyak siswa keracunan adalah makanan yang tidak higienis," ujarnya.
Awalnya, dapur MBG di Suli telah dinyatakan memenuhi syarat verifikasi dan dijadwalkan mulai beroperasi pada 6 Oktober 2025. Dapur ini ditargetkan menyiapkan makanan bergizi bagi ribuan siswa di wilayah tersebut.
Baca Juga: 100 Ribu Guru di Sulsel Bakal Nikmati Makan Bergizi Gratis
Namun, menyusul munculnya keresahan masyarakat, pihak SPPG akhirnya menunda jadwal operasional dapur tersebut.
Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Luwu, Taliya mengakui bahwa bangunan yang digunakan memang awalnya dipersiapkan untuk sarang walet. Namun sekarang ini sudah dibersihkan.
"Bangunan itu sudah dibersihkan. Lubang-lubangnya ditutup dan tidak pernah ada aktivitas walet," ujarnya.
Taliya menegaskan bahwa verifikasi dilakukan setelah bangunan dinilai layak dan bersih. Namun, karena muncul opini publik yang meragukan, pihaknya memilih menunda pengoperasian sambil berkonsultasi dengan stakeholder terkait.
"Kami terima sarannya. Untuk sementara belum jalan dulu sambil diskusi ulang," katanya.
Ia menambahkan, evaluasi akan dilakukan agar proses verifikasi dapur MBG di lapangan ke depan lebih baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dapur MBG di Bekas Sarang Walet Jadi Sorotan, Higienis Gak ?
-
Tak Perlu ke Malaysia, Indonesia Punya Dokter dan Teknologi Jantung Terbaik
-
Kilas Balik Apang Paranggi dan Panada: Manis Gurih Jejak Portugis di Dapur Sulawesi
-
Saus Kedaluwarsa MBG Diduga Pemicu Keracunan 25 Siswa di Mamuju
-
Sekda Sulsel Pimpin Uji Kompetensi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Tana Toraja