- Pembakaran lima rumah, tiga kendaraan serta empat orang terluka
- Setiap lorong harus di jaga sama polisi agar tidak terjadi lagi tawuran dan pembakaran rumah
- Warga trauma dan khawatir terjadi bentrokan susulan
SuaraSulsel.id - Warga korban bentrokan antarpemuda di Jalan Kandea III mengharapkan keamanan ditingkatkan dan penjagaan diperketat oleh pihak kepolisian dan TNI.
Usai perang kelompok yang berujung kerusuhan pembakaran lima rumah, tiga kendaraan serta empat orang terluka di lokasi setempat, Kecamatan Tallo, Makasaar, Sulawesi Selatan.
"Kami mau setiap lorong harus di jaga sama polisi agar tidak terjadi lagi tawuran dan pembakaran rumah. Cukup kami yang korban, jangan ada lagi korban baru," ujar Nawira Ketua RT setempat, Rabu 24 September 2025.
Menurut dia, saat ini warga trauma dan khawatir masih takut terjadi bentrokan susulan bila tidak ada aparat keamanan yang berjaga-jaga.
Selain itu, kondisi saat ini belum aman sepenuhnya di lokasi kejadian masuk wilayah Kelurahan Bunga Ejaya.
Hal senada disampaikan Ketua RW setempat Ambo Nai. Ia menyebut dampak kerusakan yang ditimbulkan ada lima rumah semi permanen hangus terbakar. Penyebab kebakaran diduga saat tawuran dan rumah dilempari bom molotov.
Kejadian tawuran ini memang sudah berlangsung selama sebulan, tapi skalanya kecil. Bahkan untuk mengantisipasi kejadian susulan telah dilaksanakan pertemuan menghadirkan Tripika setempat bersama warga.
Meski saat pertemuan sedang berlangsung, tawuran kembali pecah antar kelompok pemuda. Personil aparat keamanan di lokasi kurang sementara mereka sangat banyak, bahkan menyerang petugas.
"Jadi kita minta dari pak Kapolsek untuk membantu supaya bisa ditangani masalah perang kelompok ini," tuturnya berharap kejadian tersebut tidak berulang.
Baca Juga: Warisan Berdarah: 36 Tahun Perang di Makassar Tak Pernah Padam!
Salah seorang korban yang rumahnya menjadi sasaran pembakaran Salma menuturkan, rumahnya dilempari bom molotov hingga hangus terbakar.
Beruntung saat kejadian seluruh keluarganya sudah keluar dari rumah. Saat tawuran terjadi, para pelaku ini malah menjarah barang berharga.
"Rumah ditinggal saat tawuran, emas cincin, kalung dan gelang masing-masing lima gram, uang tunai semuanya hilang. Mereka masuk dari atas rumah, memanjat. Begitu kebakaran, saya mencoba masuk selamatkan barang, tapi perhiasan emas dan uang tunai hilang. Bukan hangus terbakar," tuturnya.
Menurut dia, bantuan yang diberikan Pemerintah Kota Makassar sudah efektif, hanya saja perlu uang tunai untuk membangun kembali rumahnya yang dibakar pelaku.
Ia mengungkapkan tidak punya salah, tapi mengapa rumahnya dijadikan sasaran.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menyatakan, pihaknya sudah mengambil langkah tegas untuk meredam konflik yang sudah berlangsung lama sejak 1989.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Inilah Daftar Gaji Minimum Pekerja di Kota Makassar Mulai 2026
-
Stok Aman, Harga Agak Goyah: Cek Harga Bahan Pokok di Palu Jelang Natal & Tahun Baru 2026
-
Gubernur Sulsel Groundbreaking 'Jalan Tol' 35 KM Hubungkan Luwu Timur dan Sulawesi Tengah
-
BI Sultra Siapkan Rp980 Miliar Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026
-
Makassar Bidik 6,18 Juta Wisatawan di 2025, Apa Strateginya?