- Rencana Pertumbuhan Ekonomi Hijau atau Green Growth Plan
- Strategi yang dapat ditempuh Sulsel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor lahan terbarukan yaitu pertanian dan perkebunan
- Komitmen ICRAF untuk terus mendampingi pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan ekonomi hijau
Maka pengelolaan sumber daya alam secara lestari dibutuhkan untuk membangun ketangguhan iklim, mewujudkan keberlanjutan lingkungan, dan penghidupan masyarakat.
ICRAF menegaskan bahwa dokumen ini tidak sekadar rencana di atas kertas, melainkan akan ditopang oleh praktik nyata di lapangan.
Kabupaten Bone dipilih sebagai daerah percontohan untuk penerapan berbagai strategi, mulai dari agroforestri hingga pemberdayaan usaha masyarakat kecil.
"Jadi bukan hanya dokumen, tapi kita juga bisa melihat contoh konkret di Kabupaten Bone, seperti percontohan agroforestri, restorasi ekosistem, dan pemberdayaan unit usaha kecil masyarakat," kata ICRAF Indonesia Country Program Director, Andree Ekadinata.
Andree berharap, praktik-praktik di Bone dapat direplikasi ke kabupaten lain di Sulsel.
Ia menekankan komitmen ICRAF untuk terus mendampingi pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan ekonomi hijau yang inklusif.
Dukungan Kanada juga hadir dalam inisiatif ini. Kepala Kerja Sama Pembangunan Kedutaan Besar Kanada di Indonesia, Alice Birnbaum, menegaskan pihaknya senang bisa ikut serta dalam upaya memperkuat ketahanan lingkungan Sulsel.
"Kanada menghadapi tantangan lingkungan yang sama, sehingga kami melihat ada kesempatan untuk saling belajar," ujarnya.
Alice mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel yang tidak hanya menyusun dokumen, tetapi juga menyiapkan rencana monitoring dan indikator yang jelas. Dengan begitu, manfaat dari pertumbuhan ekonomi hijau bisa diukur secara nyata.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Andi Sudirman Lepas Calon Praja IPDN Angkatan XXXVI
"Senang sekali mendengar Pemprov sudah membangun sistem monitoring.
Itu penting agar rencana ekonomi hijau ini betul-betul terlaksana dan manfaatnya bisa dilihat," tambahnya.
Dokumen pertumbuhan ekonomi hijau ini diharapkan menjadi pijakan baru bagi Sulsel untuk mengurangi risiko bencana, menjaga kelestarian ekosistem, sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat.
Pengembangan rencana ekonomi hijau dimotori oleh Pokja Ekonomi Hijau Provinsi Sulawesi Sel dengan prinsip inklusif, integratif, dan informed (terinformasi).
Inklusif artinya melibatkan perwakilan kabupaten/kota se-Sulsel, organisasi perempuan, dan masyarakat sipil.
Integratif berarti mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan di daerah, misalnya RPJPD dan RPJMD.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Magang ke Jepang: Pemprov Sulsel Siapkan Peta Industri
-
Gubernur Sulsel Dorong Guru Agama Profesional dan Ajarkan Anak Cinta Al-Quran
-
Seberapa Tangguh Mobil Listrik Digunakan Saat Banjir? Ini Penjelasan BYD
-
Pengadilan Eksekusi Tanah Jusuf Kalla Tanpa Konstatering BPN, Nusron Wahid: Kok Bisa..
-
Mentan Amran: Aku yang Terdepan Lawan Mafia Pangan!