- Menyoroti keterlambatan anggaran pemilu akibat lambannya penetapan PKPU
- Usulan format satu kertas suara dinilai bisa menyederhanakan proses pemilu
- Taufan Pawe, menyambut positif usulan tersebut dan berjanji mengawal gagasan itu ke tingkat pusat
SuaraSulsel.id - Sosialisasi KPU di Parepare: Akademisi Usul Perbaikan Sistem Pemilu, Taufan Pawe Siap Kawal ke Pusat
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) melanjutkan agenda sosialisasi dan pendidikan pemilih berkelanjutan di Kota Parepare.
Acara ini berlangsung interaktif, dengan sejumlah masukan strategis terkait sistem pemilu menjadi bahan diskusi.
Salah satu masukan datang dari Rusdianto, akademisi IAIN Parepare, yang menyoroti keterlambatan anggaran dalam setiap penyelenggaraan pemilu.
Menurutnya, persoalan ini sering muncul karena aturan PKPU yang juga terlambat ditetapkan.
Ia menekankan pentingnya percepatan agar pencairan anggaran tidak menghambat jalannya pemilu.
Selain itu, Rusdianto mengusulkan penggunaan satu kertas suara untuk memudahkan pemilih.
Dengan format tersebut, masyarakat cukup melihat nomor urut tanpa harus mencari nama panjang di berbagai kertas suara.
Konsep ini, menurutnya, bisa memperkuat sistem presidensial sekaligus memperjelas koalisi antara presiden dan partai pendukungnya.
Baca Juga: Ribuan Suporter PSM Makassar Siap Guncang Kota Parepare
Masukan lain yang dianggap krusial adalah soal kaderisasi calon legislatif.
Rusdianto menekankan bahwa caleg sebaiknya memiliki pengalaman nyata dalam pemerintahan, misalnya pernah menjadi anggota DPRD atau kepala daerah.
Agar lebih siap mengelola roda pemerintahan dan tidak hanya mengandalkan modal finansial.
Usulan itu langsung disambut positif oleh Taufan Pawe, Anggota Komisi II DPR RI yang turut hadir.
Ia menyebut masukan tersebut berbobot karena memiliki kajian akademis yang kuat.
Taufan bahkan berjanji akan mendorong gagasan itu ke tingkat pusat, termasuk ide surat suara tunggal dan aturan periodisasi kader partai.
Diskusi ini menunjukkan adanya sinergi antara KPU, akademisi, dan legislatif untuk merumuskan sistem pemilu yang lebih efisien, transparan, dan berkeadilan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Satu Kertas Suara untuk Semua? Ide Gila dari Parepare Bisa Ubah Pemilu RI
-
Unik! Lomba Kaddo Minyak di Danau Unhas
-
Pemprov Sulsel Resmikan Penerbangan Bersubsidi ATR 72-500 MakassarBone
-
Gubernur Sulsel Terima Penghargaan Nasional Ketahanan Pangan 2025
-
4 Pencuri Mesin ATM Bank Sulselbar Ditangkap! Duit Habis Foya-foya