Muhammad Yunus
Minggu, 13 Juli 2025 | 14:26 WIB
Anggota TNI-POLRI dibantu masyarakat mengevakuasi jenazah tukang ojek di Wanwi, Puncak Jaya [Suara.com/ANTARA/HO-Dok Polres Puncak Jaya]

Korban diidentifikasi sebagai Imran (23 tahun) dan Asrun Eko Putra (24 tahun).

Keduanya diserang saat dalam perjalanan pulang setelah mengantarkan penumpang.

Insiden ini dikonfirmasi oleh Ka Ops Damai Cartenz-2024, yang menyatakan bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap dua warga sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek.

- Tahun 2025 (hingga Juli):

Memasuki tahun 2025, kekerasan terhadap tukang ojek masih berlanjut.

Pada Februari 2025, seorang tukang ojek pendatang berinisial Y (57 tahun) tewas dibunuh di Pelabuhan Aikai, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Korban mengalami luka bacok parah yang dilakukan oleh orang tak dikenal.

Pihak TPNPB-OPM mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dengan tuduhan bahwa korban adalah intelijen yang menyamar.

Pada Juli 2025, seorang tukang ojek lainnya berinisial S ditemukan tewas di sebuah jurang di Kabupaten Puncak Jaya.

Baca Juga: Istri Selingkuh, Pimpinan OPM Ngamuk Tembak Warga Sipil di Papua Tengah

Korban mengalami luka bacok dan diduga kuat merupakan korban pembunuhan.

Secara umum, laporan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada akhir 2024 menunjukkan bahwa kaum pendatang yang berprofesi sebagai tukang ojek, sopir, dan pedagang merupakan sasaran teror yang umum di Papua.

Hal ini menggarisbawahi kerentanan tinggi yang dihadapi oleh kelompok masyarakat sipil dalam menjalankan aktivitas ekonomi mereka di tengah konflik yang sedang berlangsung.

Perlu dicatat bahwa angka ini bisa jadi lebih tinggi karena tidak semua kasus mungkin terdokumentasi atau dilaporkan secara luas oleh media.

Load More