Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 06 Juli 2025 | 10:52 WIB
Ratnawati Muchlis, istri Bupati Enrekang Yusuf Ritangnga. Membuat video ajakan di Stadion Santiago Bernabéu, markas klub sepak bola legendaris Real Madrid, Spanyol [Tangkapan layar]

"Biasa itu bahasa lawan politik," komentar akun ryan.haryadi, memandang kontroversi ini sebagai bagian dari strategi politik yang tidak sehat.

Etika Pejabat Publik dan Sensitivitas Sosial

Di sisi lain, kubu yang kontra tidak mempersoalkan legalitas penggunaan dana. Fokus kritik mereka tertuju pada aspek etika, kepantasan, dan sensitivitas sosial.

Status Ratnawati kini bukan lagi sekadar pengusaha, tetapi juga istri seorang bupati yang secara otomatis menjadi figur publik.

Baca Juga: Ninuk Zudan Puji Lorong Mangasa Makassar: Inspirasi Pemberdayaan Ekonomi dan Kesehatan di Lorong Sempit

Ia mengemban berbagai jabatan penting, mulai dari Ketua Tim Penggerak PKK, Bunda PAUD, Bunda Literasi, hingga Ketua Dekranasda Kabupaten Enrekang.

Jabatan-jabatan inilah yang menempatkannya di bawah sorotan publik.

Setiap tindakan dan perilakunya, termasuk di media sosial, dianggap merepresentasikan citra kepemimpinan di Enrekang.

Kritik utama adalah pameran gaya hidup mewah di tengah kondisi masyarakat, khususnya di Kabupaten Enrekang, yang masih banyak menghadapi tantangan ekonomi.

Memadukan kemewahan Eropa dengan ajakan acara PKK lokal dianggap sebagai sebuah kontras yang menyinggung rasa keadilan publik.

Baca Juga: Inspirasi PKK Sulsel: Kebun Canggih "Aku Hatinya PKK" Resmi Dibuka

"Tidak ada yang larang (istri bupati jalan-jalan ke luar negeri), cuman kondisikan sekarang dia public figure," tulis akun sosmedmakassar, merangkum esensi dari pandangan kontra.

Pesannya jelas. Sebagai tokoh yang menjadi panutan, ada tanggung jawab moral untuk menunjukkan empati dan tidak memamerkan gaya hidup yang berlebihan.

Pandangan ini juga diamini oleh Wakil Ketua DPRD Enrekang, Abdurrachman. Ia mengingatkan bahwa menjadi keluarga pejabat berarti siap untuk terus diawasi oleh masyarakat.

"Karena setiap gerak-geriknya diperhatikan masyarakat," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa standar yang berlaku bagi warga biasa berbeda dengan standar yang melekat pada seorang figur publik.

Kolase Foto Bupati Enrekang Yusuf Ritangnga dan istrinya Ratnawati Muchlis (kiri) dan Ratnawati saat di Stadion Santiago Barnabeu milik Real Madrid dan membuat video promosi PKK (kanan), [Suara.com]

Dilema di Era Digital, Di Mana Batas Privasi dan Tanggung Jawab?

Load More