Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 21 Juni 2025 | 19:51 WIB
Gunung Dukono di Halmahera Utara kembali erupsi, Sabtu ( 21/6/2025) [Suara.com/ANTARA/HO- Petugas PGA Dukono]

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah selatan, barat daya dan barat.

Tercatat, suhu udara sekitar 20.7-32 derajat Celcius. Terjadi Letusan dengan tinggi 400-2000 meter dari puncak, kolom erupsi letusan berwarna kelabu.

Terjadi Guguran, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati.

Berdasarkan data kegempaan dari tanggal 20-21 Juni 2025 pukul 06:00 WITA terdapat juga satu kali gempa guguran, 23 kali gempa hembusan, satu kali tremor harmonik, 27 kali tremor non harmonik, lima kali gempa low frequency, 11 kali gempa vulkanik dalam, dan dua kali gempa tektonik jauh.

Baca Juga: Lewotobi Meletus Lagi? Cek Fakta Terbaru BMKG dan Imbauan Penting untuk Warga

"Data visual menunjukkan adanya sedikit peningkatan tinggi kolom erupsi, namun jumlah hembusan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena tekanan dari dalam yang mendorong material cukup kuat, sehingga energi dilepaskan dalam bentuk erupsi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, masih terlihat sinar api di atas puncak, yang mengindikasikan keberadaan material pijar di sekitar kawah.

Data kegempaan menunjukkan sedikit penurunan aktivitas gempa vulkanik dalam dan gempa low frequency, yang mengarah pada kemungkinan erupsi lanjutan, namun dengan intensitas lebih rendah dan tinggi kolom erupsi yang diperkirakan lebih kecil dari sebelumnya.

Sementara itu, gempa vulkanik dangkal dan gempa hybrid tidak lagi terekam, mengindikasikan tidak adanya sumbatan pada kedalaman dangkal, sehingga material dari dalam dapat bergerak ke permukaan tanpa hambatan.

Data deformasi tiltmeter menunjukkan tren penurunan secara perlahan, mengindikasikan bahwa pergerakan magma menuju permukaan masih berlangsung namun dengan kecepatan rendah.

Baca Juga: Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"

Sementara itu, data Global Positioning System (GPS) mulai menunjukkan tren penurunan yang mengarah pada deflasi. Meski demikian, suplai magma di kedalaman masih terjadi dalam skala kecil, sehingga potensi erupsi ke depan masih ada.

"Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih tinggi, sehingga tingkat aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada Level IV (Awas)," katanya.

Load More