SuaraSulsel.id - Sejumlah warga yang mengungsi mengamankan barang dan ternak di desa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berdasarkan pantauan di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Jumat 15 November 2024 pada pukul 12.30 Wita sejumlah warga mengamankan barang rumah seperti lemari, kasus, kompor dan perabotan lainnya serta ternak menggunakan kendaraan roda empat.
Warga desa itu dibantu sejumlah kerabat untuk membawa barang dan ternak ke atas mobil.
Warga Desa Klatanlo Pedi Koban (46) mengatakan barang rumah dan ternak akan dibawa ke rumah kerabatnya di Larantuka.
"Waktu kejadian hari Minggu lalu kami mengungsi hanya pakai pakaian di badan, lari saja ke Boganatar, Maumere dan baru empat hari lalu kami pulang ke Serenggo, Flores Timur," katanya.
Desa Klatanlo merupakan satu desa paling terdampak karena hanya berjarak sekitar 4 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pedi Koban mengharapkan bencana alam tersebut tersebut segera berlalu sehingga warga dapat beraktivitas seperti sedia kala.
"Harapan kami dapat tempat tinggal dan kalau relokasi bersedia," katanya.
Berdasarkan keterangan yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Gunung Lewotobi Laki-laki yang memiliki ketinggian 1.584 mdpl itu berada pada Status Level IV (Awas).
Dalam pengamatan pada pukul 06.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 1.000-2.500 meter dari puncak. Terdengar juga suara gemuruh sedang sampai kuat di Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 9 km pada arah Barat Daya-Barat Laut.
PVMBG juga meminta masyarakat sekitar agar mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki diharapkan memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Sementara itu, berdasarkan data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur terdapat sebanyak enam Pos Lapangan (Pos Lapangan) Pengungsian di daerah itu.
Hingga Kamis (14/11) pukul 20.00 Wita, tercatat sebanyak 1.748 orang pengungsi di Poslap Konga, 759 orang pengungsi di Poslap Bokang, 1.641 orang pengungsi di Poslap Lewolaga, 1.091 orang pengungsi di Puslap Eputobi, 655 orang pengungsi di Poslap Kobasoma dan 365 orang pengungsi di Poslap Ile Gerong. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Pemprov Sulsel Ajak Ibu-Ibu Cinta Buku KIA di Hari Anak Nasional 2025
-
Sulsel Kini Punya MICU, Rumah Sakit Bergerak Lengkap dengan Ruang Operasi
-
Terbongkar! 49 Mobil Dinas DPRD Makassar Raib, Dikembalikan Paksa
-
BRI Permudah Pengajuan Kartu Kredit Tanpa ke Kantor Cabang: Bonus Penawaran Istimewa dan Voucher
-
Pemprov Sulsel Hadirkan Dokter Spesialis ke Pulau Terpencil