SuaraSulsel.id - Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan mengklaim jumlah penumpang yang naik Kereta Api (KA) dari Stasiun Mandai Kabupaten Maros ke Stasiun Garongkong Kabupaten Barru.
Begitu pun sebaliknya di periode Januari-Mei 2025 menembus di angka 116 ribuan orang.
"Di bulan April ini saja, kami mencatatkan rekor dari sejak diresmikan kereta api ini pada tahun 2022 sampai 36.000 penumpang," ujar Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan Deby Hospital di Stasiun Mandai, Maros, Minggu 15 Juni 2025.
Meskipun Teman Bus Maminasata sebagai mitra layanan KA dihentikan operasionalnya sejak Agustus 2024 oleh Pemerintah Provinsi Sulsel karena efisiensi anggaran, namun antusias masyarakat ingin menikmati kereta api masih tetap besar.
"Apalagi tarifnya juga terjangkau sekali, hanya Rp5 ribu paling dekat dan Rp10 ribu paling jauh. Jika kita bandingkan dengan biaya transportasi mobil, banyak orang menyampaikan bisa habis uang mungkin dari Makassar ke Barru Rp80 ribu hingga di atas Rp100 ribu," katanya.
Stasiun KA di Sulsel, kata Deby, baru beroperasi 11 stasiun yang menghubungkan Kabupaten Maros ke Kabupaten Barru.
Mulai Stasiun Mandai menuju Stasiun Maros, Stasiun Ramang-Ramang, Stasiun Pangkajene, Stasiun Mangilu, Stasiun Labbakang, Stasiun Ma'rang, Stasiun Mandalle, Stasiun Tanete Rilau dan Stasiun Garongkong, begitupun sebaliknya.
Walaupun rencana tahap awal Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) membangun jalur KA terintegrasi dari Kota Makassar ke Kota Parepare sepanjang 145 kilometer.
Namun sejauh ini masih terkendala efisiensi anggaran maupun pembebasan lahan.
Baca Juga: Rebutan Pulau, Sengketa Panas Sulsel dan Sultra di Laut
Menurut dia, dengan adanya KA di Sulsel, negara hadir melalui DJKA yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah.
Sebab, pembangunan infrastruktur khusus transportasi massal tidak hanya difokuskan di Pulau Jawa, tapi juga ada di Sulsel.
"Melihat dari perkembangan pembangunan infrastruktur, kami melihat ini sesuatu hal yang luar biasa dari sekian banyak provinsi di Pulau Sulawesi. Di Sulsel ini yang menjadi inisiasi awal dan nantinya akan terhubung dengan provinsi lain di Sulawesi," tuturnya.
Kendati saat ini progres pembangunan jalur KA dari Stasiun Mandai menuju wilayah Pelabuhan Makassar New Port (MNP) sepanjang 14 kilometer terhambat efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Termasuk ketersediaan lahan, namun untuk pembebasan lahan, ucap Deby, sejauh ini sudah mencapai 70 persen.
Sementara itu, PPK Layanan Perintis KA Makassar-Parepare Nurhadim menambahkan, saat ini kereta api melayani enam kali perjalanan setiap hari.
Dengan layanan rute Stasiun Mandai - Stasiun Garongkong sebanyak empat kali dan layanan Stasiun Garongkong - Stasiun Mangilu sebanyak dua kali perjalanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Begini Cara Polda Sulteng Pulihkan Mental Keluarga Mantan Teroris di Poso
-
Longsor di Sidrap: 384 KK Terisolasi, Akses Jalan Utama Putus Total
-
Bongkar Taktik Jitu Malut United, Bikin PSM Makassar Frustrasi Total
-
Sengkarut Jual Beli Sekolah Islam Al-Azhar, Pelapor Jadi Tersangka
-
PMI Borong Cangkul dan Sekop untuk Bersihkan Rumah Korban Banjir