Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 29 Mei 2025 | 20:56 WIB
Spesialis Obyn Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Dr. dr. Fernandi, SpOG (K) dalam sesi bincang bersama ANTARA di RSUI Depok, Rabu (28/5/2025) [Suara.com/ANTARA]

Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal otot panggul dan mencegah dampak jangka panjang.

“Bahkan jika belum mengalami keluhan, pemeriksaan tetap penting sebagai langkah preventif,” tegasnya.

Kombinasi Pendekatan Medis dan Gaya Hidup

Menjaga kekuatan otot panggul tidak hanya bergantung pada senam kegel dan pemeriksaan rutin.

Baca Juga: Ganti Pembalut Setiap Jam? Waspada! Ini Tanda Anda Harus Segera ke Dokter

Tapi juga dari gaya hidup sehat. Beberapa tips untuk menjaga kekuatan otot panggul antara lain:

-Kendalikan berat badan: Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada otot panggul.

-Hindari mengejan berlebihan: Misalnya saat buang air besar atau saat mengangkat beban berat.

-Cukupi asupan serat: Untuk mencegah sembelit, yang dapat memicu pelemahan otot panggul karena mengejan terus-menerus.

-Lakukan olahraga teratur: Seperti yoga atau pilates yang juga membantu melatih kekuatan otot tubuh bagian bawah.

Baca Juga: Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari

Pelemahan otot panggul adalah kondisi umum yang dapat dialami oleh wanita seiring bertambahnya usia atau setelah proses kehamilan dan melahirkan.

Namun, hal ini bukanlah sesuatu yang tidak bisa dicegah atau diatasi.

Dengan mengenali faktor risikonya sejak awal, melakukan deteksi dini melalui USG, serta rutin melakukan senam kegel.

Wanita dapat menjaga fungsi dan kesehatan otot panggul dalam jangka panjang.

Pemeriksaan rutin pasca persalinan, baik untuk yang melahirkan normal maupun caesar, menjadi langkah awal yang bijak untuk mencegah berbagai komplikasi di masa depan.

Jangan tunggu sampai gejala muncul. Jaga kesehatan otot panggul Anda sejak sekarang demi kualitas hidup yang lebih baik di masa mendatang.

Load More