Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 13 Mei 2025 | 14:58 WIB
Personel Media Center Haji (MCH) Daker Makkah mengambil gambar instalasi gawat darurat (IGD) di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi, Kamis (8/5/2025) [Suara.com/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Media Centre Haji (MCH) Embarkasi Makassar menyampaikan klarifikasi. Atas beredarnya video jemaah haji asal Kabupaten Bulukumba yang tersesat di Madinah dan sempat viral di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin pagi, 12 Mei 2025, dan saat ini jemaah yang bersangkutan telah kembali dalam keadaan selamat dan sehat bersama rombongan Kloter 14 UPG.

Ketua Kloter 14 UPG, Ardiansyah, menjelaskan kronologi lengkap kejadian tersebut sebagai berikut.

Kloter 14 UPG tiba di Hotel Fayruz Golden, Madinah, sekitar pukul 01.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Baca Juga: Antrean Haji Tana Toraja 25 Tahun! Kuota Minim Jadi Sorotan

Setelah pembagian kamar dan beristirahat sejenak, seluruh jemaah melaksanakan salat Subuh berjamaah di Masjid Nabawi.

Ini merupakan salat Subuh pertama mereka di kota suci tersebut.

Namun, setelah salat, salah seorang jemaah atas nama P. Tamma, dilaporkan tersesat dalam perjalanan pulang menuju hotel.

Meskipun rute dari hotel ke masjid telah disampaikan sebelumnya, faktor kelelahan dan masih adaptasi dengan suasana baru membuat beberapa jemaah kesulitan mengingat arah pulang.

Sekitar pukul 05.30 WAS, petugas mendapatkan informasi bahwa ada jemaah yang tampak kebingungan di sekitar area Masjid Nabawi.

Baca Juga: Sehari Sebelum Berangkat Haji, Jemaah Asal Bantaeng Meninggal Dunia

Ketua kloter segera meminta share lokasi dan mengoordinasikan pencarian melalui Google Maps.

Namun, posisi jemaah terus berpindah karena ia terus berjalan, sehingga menyulitkan proses pelacakan.

Petugas yang awalnya menemukan jemaah tersebut bahkan sempat kehilangan jejak.

Ketua kloter, bersama pembimbing ibadah KBIHU dan petugas PHD Kloter 14, berinisiatif melakukan pencarian langsung di sekitaran Masjid Nabawi hingga pukul 09.00 WAS namun belum membuahkan hasil.

Pencarian berlanjut dengan pelaporan ke Kantor Sektor 4 Madinah, lokasi kloter 14 UPG bernaung.

Namun, sebelum tiba di kantor sektor, Ketua Kloter berpapasan dengan petugas yang telah berhasil menemukan dan mengantar jemaah kembali ke hotel.

Setibanya di hotel, jemaah langsung diantar ke kamar, diberi makan, dan diperiksa oleh dokter kloter karena terlihat kelelahan.

Sekitar pukul 14.00 WAS, jemaah kemudian dirujuk menggunakan ambulans KKHI untuk pemeriksaan medis lanjutan.

Saat ini, jemaah P. Tamma telah kembali ke hotel dan bergabung kembali bersama rombongan Kloter 14 UPG dalam kondisi stabil dan mendapatkan pendampingan khusus dari tim kesehatan dan pembimbing ibadah.

Koordinator Media Centre Haji (MCH) Embarkasi Makassar, Mawardi Siradj, menegaskan bahwa peristiwa ini telah ditangani secara sigap dan koordinatif oleh tim kloter.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang beredar di media sosial sebelum mendapatkan klarifikasi resmi.

“Kami berharap informasi ini dapat meluruskan berbagai spekulasi yang sempat berkembang di publik. Kejadian ini menjadi bahan evaluasi dan penguatan bimbingan lapangan kepada jemaah, khususnya yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Tanah Suci,” ujar Mawardi.

Inspeksi

Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah secara rutin melakukan inspeksi, mulai dari KKHI hingga ke berbagai perusahaan katering yang melayani jamaah dan penginapan-penginapan yang ditempati.

Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jamaah calon haji (JCH) Indonesia.

"Kami melakukan pemeriksaan sanitasi dan pengamanan pangan setiap hari mulai dari KKHI, di tempat katering dan penginapan jamaah. Selain itu, pengecekan kami mulai dari kebersihan dapur dan penyimpanan bahan makanan hingga sanitasi lingkungan dan pengelolaan sampah di KKHI, perusahaan katering, serta penginapan," kata Sanitarian KKHI Madinah, Ali Mukhrodi melalui keterangan di Jakarta.

Ali juga memaparkan pihaknya memeriksa kualitas bahan makanan yang digunakan, proses pengolahan makanan, serta penyajian makanan kepada JCH Indonesia.

Ia menekankan standar kebersihan dapur, peralatan masak, higienitas personal para pekerja katering, dan pengendalian vektor serta binatang pembawa penyakit seperti lalat dan tikus menjadi fokus utama dalam setiap inspeksi.

Ali menegaskan bahwa kesehatan jamaah adalah prioritas utama.

"Kami tidak ingin sedikit pun ada kompromi terkait kualitas dan keamanan makanan yang dikonsumsi jamaah. Inspeksi rutin ini adalah langkah preventif untuk mencegah terjadinya keracunan makanan atau penyakit lain yang disebabkan oleh makanan yang tidak memenuhi standar," ujarnya.

Ali menjelaskan pihaknya tidak hanya melakukan pemeriksaan fisik, tetapi juga memberikan edukasi dan sosialisasi kesehatan kepada pihak katering mengenai pentingnya menjaga standar kebersihan dan keamanan pangan.

Ia menyebut bilamana ditemukan adanya ketidaksesuaian atau potensi risiko, maka tim akan memberikan rekomendasi perbaikan dan melakukan pemantauan hingga masalah tersebut terselesaikan.

"Dengan inspeksi rutin dan pengawasan kesehatan lingkungan, KKHI Madinah berharap dapat memberikan jaminan kualitas dan keamanan pangan bagi seluruh jemaah haji Indonesia, sehingga mereka dapat beribadah dengan tenang dan fokus, serta terhindar dari risiko gangguan kesehatan akibat makanan yang tidak layak," tutur Ali Mukhrodi.

Load More