Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 01 Mei 2025 | 16:42 WIB
Ilustrasi ChatGPT penampakan lokasi Selat Makassar serta peta Pulau Sulawesi dan Pulau Kalimantan [SuaraSulsel.id/Muhammad Yunus]

Dalam beberapa dekade terakhir, Selat Makassar telah menjadi pusat perhatian industri energi Indonesia.

Di bagian timur Kalimantan, perusahaan migas global seperti Eni dan Pertamina Hulu Mahakam aktif mengeksplorasi dan mengeksploitasi potensi gas dan minyak bumi dari dasar laut selat ini.

Lapangan Jangkrik, Merakes, hingga pengembangan Blok North Ganal menjadi bukti bahwa Selat Makassar memiliki cadangan migas yang besar dan bernilai strategis.

Potensi gas di wilayah ini bahkan mencapai angka triliunan kaki kubik, menjadikannya salah satu kantong energi penting nasional.

Baca Juga: Terungkap! Kenapa MinyaKita Lebih Mahal dari HET? Distributor Makassar Jadi Sorotan

Selain minyak dan gas, Selat Makassar juga kaya akan sumber daya hayati. Perairannya menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan laut dalam dan biota tropis yang berpotensi menunjang industri perikanan dan kelautan.

Aktivitas nelayan tradisional masih berlangsung di pesisirnya, meski kini bersanding dengan aktivitas industri berskala besar.

Dengan potensi sebesar itu, Selat Makassar menjadi wilayah yang harus dikelola secara bijak. Perlu keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan laut.

Jika dikelola dengan tepat, Selat Makassar dapat menjadi penopang ketahanan energi nasional sekaligus sumber kesejahteraan masyarakat pesisir yang hidup berdampingan dengan kekayaan alamnya.

Baca Juga: Ternyata Ini Manfaat Perusahaan Perseorangan Bagi UMKM

Load More