Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 26 Maret 2025 | 15:36 WIB
Pembimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan kebersamaan yang indah dalam aksi bagi-bagi takjil kepada masyarakat [SuaraSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]

SuaraSulsel.id - Kota Makassar kembali diselimuti kehangatan toleransi di bulan suci Ramadan. Menunjukkan kebersamaan dan toleransi antar umat beragama.

Pembimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, bersama Penyelenggara Kristen Kemenag Kota Makassar.

Para guru, pengawas, dan penyuluh agama Kristen, menunjukkan kebersamaan yang indah dalam aksi bagi-bagi takjil kepada masyarakat.

Dengan tajuk "Berbagi Cinta di Bulan Ramadhan," kegiatan ini dipusatkan di depan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulsel, tepatnya di Jalan Nuri No. 53, Makassar.

Baca Juga: "Toleransi Menyentuh Hati: Kisah Dai di Toraja Utara Buktikan Indahnya Keberagaman"

Ratusan paket takjil dibagikan kepada masyarakat, khususnya umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, pada Selasa, 25 Maret 2025.

Lebih dari Sekadar Berbagi Takjil

Kegiatan ini bukan hanya soal berbagi makanan untuk berbuka puasa, tetapi juga menjadi simbol nyata dari semangat toleransi dan persaudaraan antarumat beragama.

Marlin Naray, Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Sulsel, yang memimpin langsung kegiatan ini, menegaskan bahwa aksi ini sejalan dengan program Kementerian Agama.

D alam mengaktualisasikan nilai-nilai keberagaman dan kebersamaan.

Baca Juga: 6 Persiapan Itikaf Ramadan Agar Membawa Ketenangan Hati dan Keberkahan

"Ini bukan sekadar bagi-bagi takjil, tapi lebih dari itu. Ini adalah wujud nyata bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan saling menghormati dan mendukung satu sama lain," ujar Marlin.

Lebih dari 300 paket takjil dibagikan kepada masyarakat, terutama para pengguna jalan yang melintas di depan Kantor Kanwil Kemenag Sulsel. Tak sedikit dari mereka yang menerima dengan wajah penuh syukur dan senyum hangat.

"Terima kasih, Bu, takjilnya," ujar seorang pengendara motor yang berhenti sejenak untuk menerima bingkisan berbuka puasa.

Toleransi dalam Aksi, Bukan Sekadar Kata-kata

Menurut Marlin, kegiatan berbagi takjil ini sudah menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan.

Ini adalah cara sederhana namun bermakna untuk memperkuat kerukunan dan persaudaraan di tengah keberagaman Sulawesi Selatan.

"Toleransi itu bukan hanya soal ucapan, tetapi juga tindakan. Meskipun sederhana, berbagi seperti ini punya makna yang dalam," tambahnya.

Tak hanya itu, ia juga menekankan bahwa hubungan baik antarumat beragama bukanlah hal yang baru.

Di keseharian, umat dari berbagai keyakinan sering saling membantu dalam berbagai aspek kehidupan.

"Kami bersama teman-teman Muslim dan agama lain juga sering saling membantu dalam berbagai hal. Ini adalah bentuk penghormatan dan upaya menjaga harmoni di tengah keberagaman," tuturnya.

Apresiasi dari Kakanwil Kemenag Sulsel

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel, H. Ali Yafid, turut mengapresiasi aksi sosial ini.

Menurutnya, kegiatan semacam ini mencerminkan bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi persaudaraan dan kebersamaan.

"Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa Sulsel adalah rumah bagi semua umat beragama. Semangat toleransi yang ditunjukkan ASN Bimas Kristen ini patut diapresiasi dan dijadikan contoh bagi yang lain,” kata Ali Yafid.

Ia menegaskan bahwa aksi seperti ini semakin memperkuat Sulawesi Selatan sebagai wilayah yang harmonis, di mana keberagaman menjadi kekuatan, bukan pemisah.

"Kita harap semangat kebersamaan ini terus hidup dan berkembang, agar harmoni kehidupan beragama di Sulawesi Selatan semakin kokoh," pungkasnya.

Menjaga Harmoni di Tahun-tahun Mendatang

Sebagai provinsi dengan keberagaman yang kaya, Sulawesi Selatan selalu dikenal dengan budaya gotong royong dan semangat toleransi yang tinggi.

Aksi bagi-bagi takjil ini menjadi salah satu bukti bahwa kebersamaan dapat diwujudkan dalam banyak bentuk, sekecil apa pun itu.

Semoga kegiatan ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, semakin mempererat hubungan antarumat beragama, dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menebarkan cinta dan harmoni di tengah perbedaan.

Karena pada akhirnya, yang kita butuhkan bukan hanya sekadar hidup berdampingan, tapi juga saling memahami dan mendukung satu sama lain.

Load More