Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 20 Desember 2024 | 17:15 WIB
Kondisi rumah Annar Sampetoding di Jalan Sunu III, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 20 Desember 2024 [Suara.com/Lorensia Clara Tambing]

Keberadaannya pun jadi pertanyaan publik. Polisi menyebut ASS masih dalam pencarian.

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menyebut, rencananya, uang palsu ini akan dipakai untuk keperluan modal bakal calon wali kota Makassar.

Untungnya tidak jadi karena tersangka tidak mendapatkan kursi atau dukungan parpol.

Annar sendiri sempat berminat untuk maju di Pilwali Makassar dan Pilgub Sulsel. Namun, niat itu gagal karena tidak diusung satu pun partai politik.

Baca Juga: Pengusaha dan Politikus Annar Salahuddin Sampetoding Diduga Terlibat Pabrik Uang Palsu di Sulsel?

Diketahui, kasus pembuatan dan peredaran uang palsu ini bermula dari laporan masyarakat pada awal Desember 2024 lalu.

Kala itu masyarakat menemukan uang palsu beredar senilai Rp500 ribu mata uang pecahan 100 ribu di kecamatan Pallangga.

Polisi kemudian melakukan pengembangan dan menemukan kasus ini ternyata dilakukan secara terstruktur sejak 2010. Bahkan mesin dan kertasnya dipesan langsung dari China seharga Rp600 juta.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengapresiasi kinerja jajaran kepolisian mulai dari Kapolda Sulsel hingga Kapolres Gowa bersama seluruh pihak lainnya dalam mengungkap kasus pembuatan dan peredaran uang palsu (Upal).

Hal itu diungkapkan usai dirinya mengikuti Konferensi Pers Pengungkapan Kasus Pembuatan dan Peredaran Uang Palsu di Mapolres Gowa, Kamis, (19/12).

Baca Juga: Rektor UIN Alauddin: Saya Malu, Saya Marah, Saya Tertampar...

"Kami sangat mengapresiasi kinerja Pak Kapolda, Pak Kapolres bersama dengan jajaran yang telah mengungkap kasus ini. Hal ini tentu sangat membantu pemerintah daerah dan juga seluruh lapisan masyarakat yang ada. Mudah-mudahan dengan terungkapnya kasus seperti ini tidak akan ada lagi persoalan-persoalan yang sama terjadi di masyarakat," ungkapnya.

Load More