SuaraSulsel.id - Rencana pembangunan dua bendungan di Sulawesi Selatan terpaksa disetop. Itu setelah Presiden RI Prabowo Subianto menahan seluruh anggaran infrastruktur untuk proyek pembangunan di tahun 2025.
Adapun dampak dari penahanan anggaran ini adalah pemerintah terpaksa perlu memberhentikan sementara berbagai proyek pembangunan fisik berskala besar.
Kepala Balai Wilayah Sungai Pompengan - Jeneberang Suryadarma mengatakan rencana pembangunan proyek bendungan tersebut ada di kabupaten Luwu Utara dan Wajo.
Langkah ini ditempuh demi mewujudkan program unggulan pemerintah yakni swasembada pangan, energi, dan air di tengah keterbatasan anggaran negara.
Baca Juga: Gaji Tak Naik 12 Tahun, Hakim di Makassar Demo Tagih Janji Prabowo-Gibran
"Rencana pembangunan di Rongkong (Luwu Utara) dan di Wajo itu sementara dipending dulu," kata Suryadarma, Selasa, 26 Oktober 2024.
Ia menegaskan dana untuk pembangunan proyek bendung itu akan dialihkan ke swasembada pangan. Prabowo ingin proyek yang ada sebelumnya lebih baik dioptimalkan.
"Bukan pemerintah ga mau (lanjutkan) tapi anggarannya dialihkan ke swasembada pangan," ucapnya.
Surya menegaskan satu proyek bendungan yang akan tetap dilanjutkan tahun 2025 adalah bendungan Jenelata di kabupaten Gowa. Proyek ini menelan anggaran Rp4,1 triliun.
"Saat ini progresnya baru 6 persen. Kita mulai kerja di tubuh bendungan tapi sedikit ada masalah di pengadaan tanah yang ternyata masih masuk di kawasan hutan. Sementara, kami koordinasikan dengan Kementerian Kehutanan untuk dilepaskan," bebernya.
Baca Juga: Duduk Perkara Oknum TNI Ancam Tembak dan Culik Anak Buah Prabowo di Makassar
Kata Surya, proyek tersebut merupakan investasi dari China sehingga tidak akan dihentikan. Rencananya, proyek multiyears ini rampung pada tahun 2028.
Bendungan Jenelata bertujuan untuk mengoptimalkan pengendalian banjir di kota Makassar yang selama ini hanya mengandalkan Bendungan Bili-bili berkapasitas 375 juta meter kubik yang selesai dibangun pada tahun 1997.
"Investasi 85 persen dari China dan 15 persen dari APBN. Jadi, kalau sudah berjalan tetap kita lanjutkan karena ada kerjasama dengan pemerintah China. Kalau diputuskan sepihak nanti mereka ribut," bebernya.
Seperti diketahui, postur anggaran pada tahun 2025 dialihkan ke swasembada pangan. Salah satunya adalah cetak sawah baru.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 triliun untuk mendukung program cetak sawah baru seluas 150 ribu hektare (ha) dan intensifikasi 80 ribu ha lahan pertanian pada 2025.
Di Sulawesi Selatan, pemerintah berencana mencetak 5.000 hektar sawah baru. Lokasinya ada di Barru, Bone, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Sidenreng Rappang, Soppeng dan Wajo.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
Pilihan
-
Jejak Brutal Bek Naturalisasi Malaysia Facundo Garces: Saya Bukan Orang Gila
-
4 Rekomendasi Sepatu Lari Mills Cocok untuk Long Run, Nyaman sampai Finish
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China, Patrick Kluivert Coret 7 Pemain
-
12 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan, Bodi Stylish Sparepart Gampang Dicari
-
Ada Bekas Juara Liga Champions, Ini Daftar Klub Elit Eropa yang Incar Jay Idzes
Terkini
-
7 Pekerjaan Menjanjikan di Desa: Kaya Raya di Kampung Halaman
-
Tak Ada Lagi Gaji, Nasib Ribuan Honorer Sulsel Dihapus Sistem
-
Angka Kematian Meningkat! Menag Desak Evaluasi Layanan Kesehatan Haji
-
Jadi Korban Pinjol Ilegal? Lapor OJK di Nomor WhatsApp Ini
-
Pemprov Sulsel Stop Terbitkan Izin Kelab Malam, Perang Lawan Diskotek Ilegal Dimulai!