Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 03 November 2024 | 15:13 WIB
Sembilan pengunjung tewas tertimpa pohon raksasa yang tumbang di tengah cuaca buruk di situs sejarah Mattabulu, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Oktober 2024 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Suasana tenang di situs sejarah Mattabulu, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, berubah menjadi mencekam pada Minggu, 3 Oktober 2024.

Sembilan pengunjung tewas tertimpa pohon raksasa yang tumbang di tengah cuaca buruk.

Peristiwa ini terjadi saat para korban tengah menikmati makan siang di sebuah pondok yang berada dekat pohon besar yang telah lapuk.

Kapolres Soppeng, AKBP Yusuf Usman, menjelaskan bahwa insiden tersebut dipicu oleh hujan deras dan angin kencang yang melanda lokasi.

Baca Juga: Remaja 12 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Walannae Soppeng

“Saat kejadian, cuaca memang sangat ekstrem,” ujar Yusuf saat dikonfirmasi.

Hingga kini, sembilan korban dinyatakan meninggal dunia, sementara korban luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Para korban yang tewas diidentifikasi sebagai Wa Menneng, Agus, Yangke, St. Rabiah, Karyati, Rosmini, Mannuri, Nurtasia, dan Asse.

Saat ini, pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan lebih lanjut terkait jumlah pengunjung yang berada di lokasi dan alasan kunjungan mereka ke situs Mattabulu.

Mattabulu sendiri adalah situs sejarah yang menyimpan berbagai peninggalan berharga, termasuk batu bergores, menhir, dakon, lumpang batu, dan altar.

Baca Juga: BNPB: Banjir Soppeng dan Enrekang Telah Surut

Di lokasi ini juga terdapat makam Petta Bulu Matanre, pemimpin Kerajaan Bulu Matanre, sehingga sering dikunjungi oleh warga yang ingin berziarah atau melakukan ritual budaya.

Detik-detik pohon tumbang ini terjadi begitu cepat. Saat para pengunjung berkumpul untuk makan bersama, tiba-tiba hujan deras dan angin kencang menerjang.

Tak lama kemudian, pohon besar itu tumbang dan menimpa pondok, membuat suasana mendadak panik dan berduka.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More