Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 01 November 2024 | 17:51 WIB
Paket wisata murah di #DiIndonesiaaja Travel Fair (DIATF) di Mall Panakkukang, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 1 November 2024 [SuaraSulsel.id]

SuaraSulsel.id - Harga tiket pesawat domestik hingga kini masih jadi kendala orang untuk berwisata. Hal tersebut bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, kalian bisa mendapatkan paket wisata murah di #DiIndonesiaaja Travel Fair (DIATF) di Mall Panakkukang, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 1 November 2024.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 1-3 November 2024 dan dihadiri puluhan pengusaha travel.

Promo paket wisata yang ditawarkan mulai diskon 20% sampai 25%, diskon tambahan senilai Rp150 ribu sampai Rp1 juta pada jam tertentu, cicilan 0%, kemudian kerja sama dengan perbankan yang memberikan potongan Rp300 ribu dengan minimal transaksi Rp3 juta.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Beri Subsidi Tiket Pesawat, Susi Pudjiastuti: Pak Gubernur Luar Biasa

Kementerian Pariwisata mengungkap harga tiket domestik di Indonesia ditarget baru akan kembali normal pada akhir tahun 2026.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono saat membuka kegiatan #DiIndonesiaaja Travel Fair (DIATF) Makassar.

Dwi mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat 19 kali bersama maskapai soal harga tiket domestik. Rupanya ada 16 komponen yang mempengaruhi mahalnya tiket dalam negeri.

"Paling tinggi itu karena pengaruh avtur, kedua suplay-demand soal kursi penumpang yang terbatas," ucapnya.

"Kenapa penerbangan dari sini ke Singapura lebih murah, karena maskapai isi avturnya di Singapura. Harganya lebih murah dibanding di Indonesia. Jadi, target kami di akhir 2026 baru normal," sebutnya.

Baca Juga: Tak Mampu Beli Tiket Pesawat, Pemudik Lebaran di Tengah Laut

Faktor lain, kata Dwi, karena jumlah pesawat yang beroperasi sekarang ini terbatas. Hanya 400 unit saja. Padahal sebelum pandemi Covid-19, ada 700 pesawat.

Dwi menambahkan Kementrian Pariwisata menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asing yang masuk ke Indonesia bisa mencapai 14,3 juta di tahun 2024. Hingga bulan Oktober, angkanya baru mencapai 11 juta.

Sementara, pergerakan wisatawan nusantara ditargetkan mencapai 1,5 miliar orang yang melancong di Indonesia aja.

"Jika 900 ribu orang saja masing-masing mengeluarkan Rp2,5 juta saat berwisata, berarti ada sekitar Rp2 triliun uang yang beredar untuk meningkatkan perekonomian kita," ucapnya.

Kata Dwi, Makassar sebagai kota hub Indonesia Timur punya potensi wisata yang perlu terus untuk dikembangkan.

Ia pun meminta pengusaha travel yang ada di Sulawesi Selatan memanfaatkan #DiIndonesiaaja Travel Fair (DIATF) 2024 membuat paket promo agar bisa menarik wisatawan datang ke daerah ini.

"Jadi perlu ada paket menarik. DIATF 2024 ini tiap titik kita harap bisa menggerakkan 20 ribu orang berwisata di Indonesia aja," ucapnya.

DIATF tahun ini kembali didukung oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS. Di setiap kota penyelenggaraan DIATF, LPS akan membuka booth yang memberikan informasi dan sosialisasi terkait mekanisme perlindungan simpanan serta manfaat yang didapat oleh masyarakat.

"Hal ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap penguatan ekonomi melalui sektor pariwisata terutama di Sulsel, sekaligus sebagai upaya kami dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang perlindungan simpanan akan semakin penting seiring dengan tumbuhnya konsumsi dan aktivitas ekonomi," kata Kepala Kantor Perwakilan LPS III Makassar, Fuad Zaen.

Kegiatan tersebut juga didukung penuh oleh Asosiasi Travel Indonesia yang telah bekerja sama dengan berbagai industri pendukung untuk memberikan diskon dan promo pada travel fair.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More