SuaraSulsel.id - Entah apa yang ada di pikiran Sandi (25), pria di kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Ia menyandera dan mengancam akan membunuh anaknya yang baru berusia satu tahun.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 4 Agustus 2024 malam dan menggemparkan warga sekitar.
Dalam video yang viral di media sosial terlihat, Sandi merebut bayi itu dari seorang perempuan yang sedang menggendongnya. Ia kemudian mengancam akan membunuhnya menggunakan parang.
Bayi tersebut disandera di rumahnya, di Desa Massulowalie, Kecamatan Mattiro Sompe selama 16 jam. Walau berjalan alot, polisi berhasil menyelamatkan bayi itu pada Senin, 5 Agustus 2024, pagi hari.
Baca Juga: Selayar dan Pinrang Punya Calon Perseorangan, KPU: Diterima dan Memenuhi Syarat
Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Reza Pahlawan mengatakan peristiwa bermula karena pelaku kesal terhadap istrinya. Sebelum menyandera anaknya, mereka sempat cekcok hingga pisah ranjang.
"Mereka sudah pisah ranjang, dan pelaku ini tidak mau pisah (cerai). Makanya kesal dan ancam bunuh anaknya," jelasnya saat dihubungi Senin, 5 Agustus 2024.
Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian itu. Polisi yang mendapat laporan lantas langsung ke TKP.
Kata Reza, proses penyelamatan bayi pun cukup dramatis. Polisi mesti berhati-hati melakukan negosiasi lantaran Sandi memegang parang, sementara posisi bayi ada di depannya.
"Dia pegang parang ancam mau bunuh anaknya. Kurang lebih 16 jam, dari (pukul) 19.00 wita sampai 10.00 pagi," ujarnya
Baca Juga: Kerukunan Pelajar Mahasiswa Pinrang Peringati Hari Korban 40.000 Jiwa di Suppa
Kata Reza, pelaku saat ini masih dalam proses pemeriksaan di kantor polisi. Sementara korban dirawat di rumah sakit karena kekurangan vitamin dan susu setelah disandera puluhan jam.
"Sampai saat ini kami masih melakukan pemeriksaan dan mendalami motif dari sang pelaku," ucapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Titik Terang? Israel Tawarkan Gencatan Senjata, Tapi Ada Syarat Mengejutkan soal Sandera
-
Kak Seto Ungkap Pemicu Siswa SMA Sodomi 16 Anak di Pinrang: karena Tekanan yang Selalu Berat
-
5 Cara Mencegah Bayi Dicium Orang Lain saat Kumpul Lebaran, Waspada Bahayanya
-
Siswa SMA di Pinrang Jadi Pelaku Sodomi, KPAI Minta Proses Hukum Tetap Pakai UU Peradilan Anak
-
Ortunya Tega Banget, Bayi Ditemukan jadi Mayat di Tumpukan Sampah Kawasan Tanah Abang
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari
-
Petani Perkebunan Rakyat Sulsel Merana! NTP Anjlok Drastis 5,63 Persen di Maret 2025
-
Wali Kota Makassar Siap Hadapi Gugatan Kontraktor Lapangan Karebosi
-
Penampakan Kapal Pesiar Mewah Scenic Eclipse II Sandar di Pelabuhan Makassar
-
Preman Pelabuhan Makassar Ditangkap Polisi