SuaraSulsel.id - Sejumlah warga menggelar aksi unjuk rasa di Bendungan Pamukkulu, di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat, 5 Juli 2024.
Unjuk rasa tersebut bertepatan dengan peresmian bendungan yang dilakukan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Para pengunjuk rasa menuntut ganti rugi lahan yang belum dilakukan Kementrian PUPR hingga saat ini. Mereka mengaku ahli waris dari pemilik lahan atas nama Daeng Calla dan Daeng Sialle'.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia mengakui masih ada tiga bidang lahan masyarakat yang masih bermasalah. Alasannya karena beberapa warga menolak untuk dibayar.
"Masalah pembebasan lahan masih terus berjalan. Masih ada 3 bidang yang dikonsinyasi. Belum dibayar karena belum ketemu titik temu harganya," ujar Bob.
Ia menjelaskan Bendungan Pamukkulu dibangun di atas lahan seluas 460 hektar dan daya tampung mencapai 82 juta meter kubik. Dengan kapasitas ini, akan meningkatkan produksi pertanian dan mengendalikan banjir.
"Selama ini tingkat produksi petani hanya 180 persen. Dengan adanya bendungan sekarang jadi 280 persen. Jadi produksi padi akan meningkat drastis," tambahnya.
Sementara, Presiden RI Joko Widodo mengatakan air adalah sumber kehidupan. Bukan hanya untuk aktivitas sehari-hari, melainkan penting sekali karena semua negara produktivitas pertaniannya turun, sehingga produksi beras pun turun.
"Ada potensi 500 juta orang akan kelaparan di seluruh dunia. Dan air menjadi hal yang sangat penting sekali saat ini," ujarnya.
Baca Juga: Warga Meninggal Dunia Saat Menunggu Iring-iringan Kendaraan Presiden Jokowi
Oleh karena itu, pemerintah membagikan pompa ke sejumlah petani di seluruh Indonesia untuk menaikkan air dari sungai ke sawah. Ini agar produksi beras tidak jatuh anjlok, karena kemungkinan adanya kekeringan panjang.
"Tadi dibagikan di Kabupaten Bantaeng 80 pompa, totalnya kita di seluruh tanah air 20 ribu pompa yang nanti targetnya semuanya adalah 70 ribu pompa. Itu akan kita manfaatkan untuk menaikkan produktivitas pertanian kita," jelasnya.
Kata Jokowi, dengan dioperasikannya Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, maka masyarakat bisa mengelola air tersebut, baik untuk air baku, pembangkit tenaga listrik, mereduksi atau mengurangi banjir.
Dan yang paling penting, kata Jokowi adalah untuk irigasi dan mengairi sawah-sawah yang ada di Kabupaten Takalar dan sekitarnya.
Bendungan ini sudah dibangun sejak 2017 dengan menelan anggaran Rp1,6 triliun dan memiliki daya tampung 82 juta meter kubik dengan luas genangan 460 hektare.
"Tidak kita biarkan masuk ke sungai dan terus ke laut. Ini adalah bendungan yang besar dan menghabiskan biaya yang juga sangat besar sekali, tetapi kita lihat nanti manfaatnya juga akan sangat besar sekali, terutama untuk masyarakat di Kabupaten Takalar," kata Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPC PDIP Solo
-
Gaji Anggota DPR Pajaknya Ditanggung Negara
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Batal Hadapi Kuwait di FIFA Matchday September 2025
-
Ditemukan di Tempat Sampah, Ditolak Panti Asuhan: Kisah Lily yang Jadi Jawaban Doa Nagita Slavina
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
Terkini
-
Pejabat Pemprov Sulsel Diperiksa Dugaan Korupsi Alsintan di Soppeng
-
Gubernur Sulsel Serahkan Rp13,5 M untuk Revitalisasi Stadion Turatea dan Infrastruktur Jeneponto
-
15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
-
Curahan Hati Warga Jeneponto ke Wagub: Harapan Mandiri di Tengah Jerat Kemiskinan
-
Semen Padang vs PSM Makassar: VAR Beraksi