Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 04 Juli 2024 | 15:10 WIB
Bendungan Pamukkulu di kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan yang akan diresmikan Presiden RI, Joko Widodo [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Presiden RI Joko Widodo akan meninjau sekaligus meresmikan Bendungan Pamukkulu di kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Peresmian dijadwalkan pada Jumat, 5 Juli 2024.

Bendungan ini awalnya diinisiasi oleh Syahrul Yasin Limpo pada tahun 2017 yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.

Pembangunan dibiayai secara keseluruhan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp1,6 triliun.

Lokasi bendungan berada di Desa Kale Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara yang mempunyai ketinggian 66,50 meter, Panjang 807 meter dan lebar 8 meter.

Baca Juga: Ketua TPS di Takalar Meninggal Saat Tugas, KPU Sulsel Akan Beri Santunan Rp36 Juta

Proyek ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Daya Mulia Turangga (KSO) untuk paket 1 dan PT Nindya Karya Wilayah V-PT Virama Wilayah untuk paket 2, dengan rancangan berusia 50 tahun.

Pamukkulu mempunyai daya tampung efektif sebesar 77,62 juta m3/detik, dan bisa menyuplai air untuk irigasi seluas 6.150 ha untuk daerah irigasi dengan indeks pertanian di Kabupaten Takalar, dari 150 persen menjadi 250 persen dengan pola tanam padi palawija.

Proyek ini juga berfungsi untuk pengendalian banjir, pembangkit listrik tenaga air, serta tak kalah penting yaitu untuk mendongkrak Pariwisata di Kabupaten Takalar.

Bendungan Pamukkulu mengalir ke daerah irigasi yang memiliki 19 saluran terdiri dari irigasi primer sepanjang 16,68 km dengan lebar 1 sd 7 meter.

Saluran primer tersebut terkoneksi dengan saluran suplesi dan sekunder Cakura, saluran suplesi Jenemarung, dan saluran primer Jenemarung kanan.

Baca Juga: Pj Gubernur Sulel Bahtiar Pastikan Pembangunan Bendungan Jenelata Tanpa Hambatan

Pengerjaan proyek bendungan ke empat di Sulsel ini sempat molor dari target awal. Penyebabnya karena faktor pembebasan lahan.

Masyarakat di sana menolak. Masalahnya, ada 640 hektar lahan warga yang ditenggelamkan dan tiga dusun warga terpaksa direlokasi.

Alasan Warga menolak bukan karena kehilangan lahan, melainkan biaya pengganti lahan dinilai terlalu rendah,yaitu berkisar Rp3.000 hingga Rp25.000 per meter.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Suryadarma mengatakan proyek tersebut sudah rampung secara keseluruhan. Mereka tinggal melakukan persiapan untuk peresmian Jumat, besok.

Suryadarma mengaku saat ini Bendungan Pamukkulu dalam proses pengisian air. Tingkat keterisian baru mencapai 18 persen karena rendahnya curah hujan.

"Baru 18 persen terisi karena curah hujan rendah," ujar Suryadarma usai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Gubernur Sulsel.

Hal ini menurutnya diluar perkiraan BBWS Pompengan-Jeneberang. Sebab elevasi air pada bendungan harusnya sudah di angka 116 pada Juni 2024 ini.

"Prediksi kita di Juni dielevasi 116 cuma karena curah hujan kurang, baru di elevasi 110. Akibatnya volume tampungan baru 18,5 persen. Idealnya itu di 70 persen ya. Tapi tetap akan diresmikan pak Presiden," tuturnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More