SuaraSulsel.id - Harga sapi pada sejumlah pedagang dan pasar hewan di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mulai mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Pedagang sapi di Pasar Hewan Pulubala Kabupaten Gorontalo Takrin Dinti, di Gorontalo, mengatakan harga sapi di pasar hewan maupun di peternakan sapi mulai naik pada kisaran 15 hingga 20 persen.
"Harganya tergantung bobot sapi. Misalnya sapi dengan bobot 250 kg yang harganya Rp15 juta, naik menjadi Rp17 juta, namun ini masih termasuk harga normal," kata Takrin Dinti, Rabu 22 Mei 2024.
Khusus di Pasar Hewan Pulubala hingga saat ini, kata dia, ketersediaan sapi masih melimpah, sehingga konsumen tidak perlu khawatir dengan lonjakan harga yang cukup tinggi.
"Biasanya harga akan naik tinggi jika stok sapi sedikit, namun kenyataannya sekarang masih melimpah," kata dia pula.
Ia menjelaskan, dalam satu pekan terakhir, jumlah pembeli sapi di Pasar Hewan Pulubala telah mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo Astri Tuna mengatakan, dari hasil pemantauan di seluruh pasar hewan hingga ke peternak, ketersediaan sapi memang masih melimpah.
"Saat ini terjadi peningkatan harga, apa lagi menjelang hari raya kurban, tentu harganya meningkat dari yang sebelumnya," kata Asri Tuna.
Menurut dia, seperti tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga sapi kurban akan terjadi pada satu pekan menjelang lebaran Idul Adha. Namun untuk tahun ini, diperkirakan kenaikan harga yang akan terjadi masih terbilang normal, karena dipengaruhi oleh ketersediaan sapi yang cukup melimpah.
Baca Juga: Calon Haji Asal Gorontalo Meninggal Dunia Jelang Keberangkatan ke Tanah Suci
Pada sisi lain, menjelang Idul Adha, pihaknya akan menerbitkan surat ke setiap camat untuk disebarkan ke seluruh lurah dan desa di wilayahnya, agar seluruh warga yang akan menggelar penyembelihan, direkomendasikan untuk memeriksakan hewan kurban kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"Kami dari dinas sudah menyiapkan personel untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara gratis, dan itu harus dilakukan minimal satu hari sebelum penyembelihan," kata Asri Tuna.
Ia mengatakan, hal itu dilakukan untuk memastikan hewan kurban yang akan disembelih benar-benar sehat dan aman serta layak untuk dikonsumsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
-
Cek Fakta: Viral Beras SPHP Meledak Saat Dimasak, Benarkah Plastik?
-
'Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan Birokrasi': 8 Tuntutan Nakes Sulsel
-
Siapa Layak Pimpin Unhas? UGM Uji Kemampuan 6 Bakal Calon Rektor
-
Aplikasi Ini Bikin Warga Sulsel Lebih Mudah Akses Produk Hukum?