SuaraSulsel.id - Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo memberi perhatian terhadap kasus dugaan pungutan liar (pungli) yang diduga melibatkan oknum kepala desa (kades) di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Gorontalo AKP Akmal Novian Reza di Gorontalo, usai menerima kedatangan puluhan mahasiswa dari Universitas Gorontalo yang menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang Mapolres.
"Mereka yang datang adalah mahasiswa Universitas Gorontalo bermaksud menanyakan terkait masalah pungutan liar yang ada di desa Pulubala. Kasus ini sudah kita lakukan penyelidikan. Sudah 14 saksi yang kita periksa," kata Akmal, Selasa 14 Mei 2024.
Ia mengatakan masih harus melakukan penyelidikan maupun gelar perkara hingga dengan proses pemeriksaan terhadap para ahli dan pihak terkait lainnya.
Ia memastikan kasus ini telah ditangani sesuai dengan mekanisme yang ada dan memerlukan waktu yang tidak cepat, seperti dalam penanganan kasus penganiayaan atau pembunuhan.
Pihak Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) pun masih perlu mengumpulkan dokumen-dokumen hingga para ahli terkait masalah tersebut sehingga memerlukan waktu yang lama dalam penanganan-nya.
"Saya pastikan kasus ini telah ada progres. Artinya kita sangat memberi atensi," kata Kabag Ops.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo Harun Alulu koordinator aksi unjuk rasa mengatakan hal ini merupakan aksi ke dua yang digelar dengan tujuan memberikan dukungan hingga dorongan kepada pihak Polres Gorontalo untuk segera mengusut tuntas kasus ini.
"Tujuan kedatangan kami ke Polres Gorontalo untuk menanyakan sikap tegas Kapolres dan Kasat Reskrim terkait penangan kasus ini," katanya.
Baca Juga: Aib Rombongan Kepala Desa Kabupaten Bone Dugem di THM Dibocorkan 2 Orang Ini
Menurutnya dalam beberapa pekan terakhir, kasus dugaan pungli ini sudah cukup menguras perhatian publik di Wilayah Kabupaten Gorontalo.
Mengingat masalah ini melibatkan salah satu oknum kepala desa yang ada di Kecamatan Pulubala.
"Sesuai penyampaian dari Kabag Ops tersebut, maka pada Rabu nanti, kami akan datang lagi ke Polres untuk bertatap muka secara langsung. Kami meminta waktu untuk membahas lagi proses penanganan kasus ini," katanya pula.
Kegiatan unjuk rasa tersebut sempat diwarnai ketegangan hingga berujung aksi saling dorong antara pendemo dengan aparat kepolisian yang melaksanakan pengamanan.
Sejumlah anggota Polisi dan massa pendemo dikabarkan mengalami luka di beberapa bagian tubuh sehingga harus mendapatkan penanganan medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Perang Lawan Mafia Tanah Dimulai! Makassar Bentuk Tim Khusus Selamatkan Aset Daerah
-
PSM Makassar Kembali Kena Sanksi FIFA: Dilarang Transfer Pemain Tiga Periode
-
Oknum Polisi Diduga Picu Tawuran! Warga Bakar Motor, Trans Sulawesi Lumpuh
-
Andi Sudirman Buka Gerakan Pangan Murah Serentak di Sulsel
-
Hedonisme di Tubuh Polri? Perwira Pamer Rubicon Jadi Sorotan Kompolnas