SuaraSulsel.id - Ketokohan Jusuf Kalla di Sulawesi Selatan dinilai tak terlalu berpengaruh di Pilgub Sulsel. Hal tersebut berkaca dari Pemilihan Presiden 2024 lalu.
Jusuf Kalla atau JK diketahui jadi tim pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Wakil Presiden RI dua periode itu bahkan mendampingi langsung Anies saat melakukan kampanye akbar di sejumlah kabupaten/kota, di Sulsel.
"Kalahnya Anies di Sulsel jadi bukti nilai tawar JK juga turun," kata Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI), Suwadi Idris Amir.
Suwadi mengatakan figur ketokohan JK di Sulsel menurun. Pada Pilpres 2024, Capres yang didukung JK hanya mengumpulkan 2 juta suara dari total pengguna hak pilih sebanyak 5,3 juta pemilih di Sulsel.
Sehingga menurutnya, fakta ini bisa jadi acuan di Pilgub Sulsel mendatang. Sosok JK dinilai tak akan terlalu berpengaruh.
Berbeda dengan Andi Amran Sulaiman. Kata Suwadi, Menteri Pertanian RI itu saat ini berhasil membangun kans yang kuat.
Selain faktor di Pilpres 2024 lalu, Amran juga sudah berhasil mendudukkan adiknya, Andi Sudirman Sulaiman jadi Wakil Gubernur Sulsel. Lalu, menjadi Gubernur pada tahun 2021, menggantikan Nurdin Abdullah.
Masalahnya adalah antara JK dan Amran dinilai tidak akan mendukung calon yang sama. Kata Suwadi, hubungan keduanya dianggap tidak terlalu harmonis secara politik.
"Saya melihat potensi mereka bersebrangan sangat besar dibanding berkoalisi. Dari dulu kita mengenal bahwa JK dengan Amran kurang harmonis. Apakah itu asumsi atau tidak, tapi dalam banyak hal itu kelihatan," sebutnya.
Baca Juga: Danny Pomanto Ambil Formulir Bakal Calon Gubernur Sulsel di PPP, PAN dan PDIP
Sehingga menurut Suwadi, Pilgub Sulsel ini akan menjadi kekuatan tarung dua tokoh. Jusuf Kalla kontra Andi Amran Sulaiman.
"Tapi di politik apapun bisa terjadi tergantung kepentingan. Ini pun masih dinamis, namun saya rasa mereka tidak mungkin berkoalisi," sebutnya.
Sekarang ini sejumlah nama mulai meramaikan bursa calon Gubernur Sulsel. Tercatat ada nama mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaimann, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
Kemudian, Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nurdin Halid (NH), dan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
BMKG: Makassar Belum Masuk Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Yusril Belum Butuh Tim Pencari Fakta Kerusuhan Makassar, Kenapa?
-
Korban Bencana Meningkat? Sekda Sulsel Bongkar Penyebab & Solusi yang Jarang Diketahui
-
Gubernur Andi Sudirman Temui Korban Kebakaran Jalan Baji Dakka
-
Pencuri dan Penadah Barang Hasil Kerusuhan DPRD Makassar Ditangkap