SuaraSulsel.id - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin meninjau kondisi masyarakat dan memastikan bantuan sampai ke rumah korban di Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, yang terdampak banjir sejak Jumat 3 Mei 2024.
Bahtiar bersama Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu, Forkopimda Kabupaten Wajo, dan OPD lingkup Pemprov Sulsel, melakukan peninjauan dengan menaiki perahu menyusuri banjir sembari menyapa warga yang berdiam di rumah panggung mereka.
Rumah panggung khas Sulawesi Selatan yang masih banyak digunakan warga di sejumlah daerah ternyata mampu menghindarkan warga dari air. Minimal warga tidak harus langsung mengungsi saat banjir datang.
"Hari ini kita melihat langsung kondisi warga. Berdasarkan penyampaian dari pemerintah setempat, ada tiga desa yang terdampak banjir," kata Bahtiar usai peninjauan melalui keterangannya di Makassar, Kamis.
Berdasarkan pengakuan masyarakat setempat, kata dia, Desa Pallimae dan dua desa lainnya menjadi daerah langganan banjir setiap tahunnya.
"Memang banjir di sini berdasarkan pengakuan masyarakat lumayan lama baru surut, antara dua bulan hingga empat bulan baru surut bahkan lebih," ucapnya.
Ia mengapresiasi Kapolda Sulsel dan Pangdam Hasanuddin, serta seluruh stakeholders lainnya yang sudah membantu dan bekerja di luar tupoksi sebagai TNI/Polri untuk membantu warga terdampak.
"Kami menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak Kapolda Sulsel dan Pangdam Hasanuddin. Ini bukan tugas pokok beliau sebagai Kapolda Sulsel juga Pangdam, tapi ini karena kemanusiaan beliau turun langsung bersama Ibu," urainya.
Pemerintah pusat juga menaruh perhatian besar terhadap bencana banjir dan longsor yang terjadi pada enam kabupaten di Sulsel yang ditunjukkan melalui bantuan 40 ton beras ke Posko Induk Tanggap Darurat Banjir dan Longsor Sulsel, di Lapangan Andi Djemma, Belopa, Luwu, Kamis (9/5) dini hari.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sulsel Abdul Malik Faisal menyebut bantuan tersebut berasal dari Kementerian Sosial dan Grup BUMN Indonesia, seperti BNI dan Pupuk Indonesia.
"Alhamdulillah, Kamis dini hari tadi kami menerima bantuan 40 ton beras dari pemerintah pusat yang bersumber dari Kementerian Sosial serta BUMN Indonesia," katanya.
Kesibukan terlihat di Posko Induk Tanggap Darurat Banjir - Longsor Sulsel. Jejeran truk memenuhi Lapangan Andi Djemma. Nampak juga mobil pick up berjejer rapi di halaman depan panggung utama Andi Djemma, tempat menyimpan bantuan yang akan disalurkan ke korban terdampak bencana di Kabupaten Luwu dan Wajo.
"Sebanyak 30 ton didrop di posko induk, sedangkan 10 ton sengaja ditaruh di Bandara Bua karena akan diangkut menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Darat ke Kecamatan Latimojong, karena belum bisa diakses melalui jalur darat," jelas Malik.
Pihaknya juga telah diterima bantuan dari pihak swasta seperti PT Menara Sakti Makassar yang mengantar langsung 200 dus mie instan, satu ton beras, serta 200 dus air mineral.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel