Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 08 Mei 2024 | 09:46 WIB
Kondisi terkini wilayah di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. Setelah diterjang banjir dan longsor [SuaraSulsel.id/BNPB RI]

SuaraSulsel.id - Aktivitas warga di kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, masih belum normal. Setelah diterjang banjir bandang dan longsor pada Jumat, 3 Mei 2024, dini hari.

Mayoritas masyarakat masih trauma melihat kondisi rumah mereka yang rusak berat dan hanyut terbawa arus.

Hingga hari ke enam pascabencana, kondisi banjir di Luwu sudah mulai surut. Itu terlihat dari pantauan udara pada Selasa, 7 Mei 2024 oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto.

Kondisi terkini wilayah di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. Setelah diterjang banjir dan longsor [SuaraSulsel.id/BNPB RI]

Namun ribuan hektar sawah terlihat tersapu air. Beberapa titik longsor juga menimbun perkampungan.

Baca Juga: 13 Warga Ditemukan Meninggal Akibat Banjir di Kabupaten Luwu

"Dari helikopter kita lihat sekitar 16 titik longsor yang dampaknya signifikan. BNPB akan terus mendampingi pemerintah daerah dalam melakukan asesmen agar dampak dari tanah longsor ini segera kita atasi," ujar Suharyanto.

Ia mengatakan hingga hari ke enam, tim masih terus menyalurkan distribusi logistik melalui jalur udara untuk daerah yang sulit dijangkau dengan jalur darat. Seperti di Desa Tolajo, Kecamatan Latimojong yang tidak bisa diakses karena jembatan putus.

Saat ini sudah ada 1 helikopter dari TNI angkatan darat yang dimaksimalkan untuk melakukan distribusi logistik ke lokasi terisolir.

"Sebelumnya telah beroperasi helikopter dari TNI Angkatan Udara dan Polda Sulawesi Selatan. BNPB juga mengerahkan 1 helikopter dan 1 pesawat caravan, selanjutnya 1 helikopter dari TNI Angkatan Darat akan turut membantu proses distribusi logistik maupun evakuasi," ujar Suharyanto.

Pihaknya juga memastikan rehabilitasi dan rekonstruksi akan berjalan pararel. Hal ini dilakukan untuk percepatan pemulihan kehidupan masyarakat terdampak.

Baca Juga: 16 Desa di Kabupaten Luwu Masih Terisolir, Kementerian PUPR Kirim Jembatan Darurat

"Upayakan berjalan pararel, agar penderitaan masyarakat tidak terlalu lama dan segera mendapatkan tempat baru yang aman," tegasnya.

Load More