SuaraSulsel.id - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menyebut daerah itu masuk 10 besar daerah terbanyak kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) secara nasional bersama Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Papua, Sumatera Utara, Bali, Banten, dan Kalimantan Timur.
"Tentu ini menjadi perhatian dan ancaman sehingga perlu komitmen kita bersama untuk menekan angka penyebarannya dengan melakukan sosialisasi serta pencegahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Muh Ishaq Iskandar di Makassar, Sabtu 20 April 2024.
Secara kumulatif temuan kasus HIV di daerah itu sebanyak 19.033 orang. Sedangkan temuan kasus yang terlaporkan melalui Sistem Informasi HIV/AID (SIHA) 2.1 pada Januari - Maret 2024 sebanyak 122 kasus.
Untuk sebaran kasusnya berdasarkan daerah terbanyak yakni di Kota Makassar, Kota Palopo, Kota Parepare, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bone, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Maros dan Kabupaten Sidrap.
Berdasarkan faktor risiko, papar Ishaq, adalah melalui hubungan seksual. Kasus terbanyak pada kelompok lelaki seks lelaki (LSL), disusul pasangan risiko tinggi, waria, dan pasien tuberkulosis atau TBC.
Menurut dia, tidak ada istilah HIV kiriman dari luar daerah. Namun demikian kasus HIV yang ditemukan di Sulsel maupun kabupaten kota tidak semua penduduk asli daerah tersebut.
"Itu karena penduduk luar atau yang memiliki elektronik KTP di luar daerah datang memeriksakan diri ke layanan kesehatan di sini, jadi kita tetap dilayani. Dan jika hasil positif, maka itu dicatat sebagai temuan kasus di Sulsel," katanya.
Sedangkan langkah atau upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan dengan melakukan sosialisasi tentang bahaya HIV. Kemudian memperbanyak dan menyediakan layanan testing HIV dan penanganan atau pengobatan HIV di 24 kabupaten kota.
Selanjutnya, meningkatkan upaya preventif seperti penggunaan kondom untuk kelompok yang berisiko tinggi, penyediaan layanan jarum suntik steril, pengembangan program Pre-exposure prophylaxis (PreP) yaitu obat pencegah penularan infeksi bagi orang yang berisiko tinggi tertular HIV.
Baca Juga: Bahtiar Baharuddin Dikukuhkan sebagai Daeng Mappuji, Pemimpin Penuh Cinta dan Wibawa
"Memperkuat notifikasi pasangan ODHIV atau penelusuran kasus HIV pada pasangan seks ODHIV, teman berbagi jarum suntik dan anak kandung ODHIV untuk upaya penemuan kasus sekaligus edukasi bagi yang negatif untuk dipertahankan" tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Vital Aceh Dibuka Lagi, Akses Jalan Nasional Medan-Banda Aceh Normal
-
Laga Krusial Lawan PSM: Hodak Minta Bobotoh Jadi 'Pemain ke-12' Tanpa Harus Lakukan Ini
-
Kembali Kirim Tim Kemanusiaan, Gubernur Sulsel Bantu Aceh Timur Rp1 Miliar
-
Cerita Desa Santa Klaus yang Ramai Dikunjungi Warga Toraja