SuaraSulsel.id - Sebuah masjid di Desa Cipotakari, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan tampak menyita perhatian. Bagaimana tidak? letak masjid itu ada di bawah tanah.
Jika ingin berkunjung, mesti berjalan kaki dulu sekitar 50 meter dari Desa Cipotakari. Sebab letaknya berada di tengah hutan kayu jati putih.
Orang tak akan mengira itu adalah sebuah bangunan masjid. Sebab dari penampakannya lebih mirip seperti gua. Sementara, tak jauh dari masjid ada sebuah rumah tua yang tidak terawat lagi, tapi masih kokoh.
Di halaman depan ada tempat wudhu sekira satu 1 meter tingginya. Tempat wudhu itu dibangun dari semen dan batu yang sudah ditumbuhi lumut.
Baca Juga: Aturan Unik Masjid Tua Tondon Enrekang: Dilarang Pakaian Merah, Kuning, dan Alas Kaki
Tak jauh dari tempat wudhu berdiri bangunan masjid berukuran 4x6 meter persegi. Untuk masuk ke dalam harus membungkukkan badan karena struktur bangunan yang cukup kecil.
Sementara, model ruangannya berbentuk S. Di dalamnya terdapat Lafaz Allah, teks barzanji hingga aziba pahat dengan bentuk relief kaligrafi.
Walau cukup kecil, suhu ruangan di masjid bawah tanah itu sangat adem. Kapasitasnya bisa menampung sekitar 10 orang.
Ternyata masjid ini dibangun oleh seorang pejuang asal Sidrap bernama Usman Balo pada tahun 1950. Ia banyak menghabiskan waktu di tempat itu untuk berdzikir.
Bagi warga Sidrap, Usman Balo dikenal sebagai sosok yang disegani karena keberaniannya melawan penjajah. Selain itu, ia juga terkenal karena memiliki 108 istri.
Baca Juga: Asal Usul Pohon Cabai Jadi Tiang Masjid Tua Taqwa Jerrae Sidrap, Bikin Penasaran!
Meski dikenal "playboy", ternyata Usman Balo merupakan sosok yang bertanggung jawab. Ia menikahi semua istrinya secara sah.
Itu dilakukan karena pada zaman penjajahan Belanda, banyak desa yang diobrak-abrik oleh Belanda. Namun, mereka tidak akan berani mengacau di desa yang didiami istri Usman Balo.
Makanya, para pemangku desa sangat senang jika Usman Balo menikahi salah seorang gadis di desa mereka dengan alasan keamanan tersebut.
Usman Balo wafat pada 5 Mei 2006 silam di RS Wahidin Sudirohusodo. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 88 tahun karena sakit.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
-
Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Akhiri 17 Tahun Puasa Gelar
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
Terkini
-
Sosok Jusuf Manggabarani: Jenderal Berani Melawan Preman, Tolak Pangkat, dan Selamatkan TVRI
-
Tarif Impor AS Bikin Industri Terpuruk, Pengusaha: Kami Jadi Korban Eksperimen
-
Ini Syarat Baru Masuk SMAN Unggulan di Kota Makassar
-
5 Link Saldo Dana Kaget, Bisa Klaim Hingga Ratusan Ribu Rupiah
-
10 Langkah Pendirian Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan