SuaraSulsel.id - Polres Gowa mengklarifikasi informasi tidak benar tentang adanya dugaan kekerasan anak dalam sel tahanan Polsek Bontomaranu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Dari hasil pemeriksaan kesehatan tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan, melainkan anak tersebut berinisial F (16) sedang mengalami sakit demam dan flu berat," ujar Kepala Seksi Humas Polres Gowa Aipda Udin Sibadu saat dikonfirmasi, Kamis 7 Maret 2024.
Sebelumnya ada informasi yang beredar di publik bahwa tahanan anak titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Gowa mengalami sakit pada bagian perut akibat digabung bersama tahanan dewasa di sel Polsek setempat.
Menanggapi informasi yang beredar tersebut, Kapolres Gowa AKBP Reonal TS Simanjuntak langsung memberikan atensi dan memerintahkan Sidokkes dan Kaur Bin Operasi (KBO) Satreskrim Polres Gowa segera melakukan pemeriksaan medis dan mengecek kebenaran informasi tersebut.
Udin mengatakan, KBO Satuan Resese dan Kriminal Umum Polres Gowa telah mengecek kebenaran tersebut apakah terjadi dugaan tindak pidana penganiayaan termasuk melaksanakan pemeriksaan medis kondisi bersangkutan, namun faktanya tidak benar.
"Dari keterangannya kepada anggota, tidak pernah mengalami penganiayaan baik dari sesama tahanan maupun dari pihak anggota Polri. Memang benar dirinya sedang sakit demam dan flu," katanya menuturkan.
Usai mendapatkan perawatan, dua anak yang berhadapan dengan hukum inisial F dan tahanan anak lainnya H telah dijemput pihak Kejari Gowa untuk dipindahkan ke tempat aman sembari menunggu proses pengadilan. Klarifikasi tersebut dianggap penting guna menghindari informasi hoaks atau tidak benar.
Dari informasi diterima, dua tahanan anak tersebut telah dipindahkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Gowa yang sebelumnya diduga digabung bersama tahanan dewasa di sel polsek setempat.
Sebelumnya, F diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan bersama dua rekannya RE (26) dan MA (23) dengan dua korbannya inisial AS (25) dan BS (23) di minimarket Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Gowa pada Sabtu, 11 November 2023 sekitar pukul 18.00 Wita.
Baca Juga: Kekerasan Seksual di Kabupaten Gowa, Aktivis Minta Polisi Profesional
Atas kejadian itu, korban AS tewas diduga setelah ditikam pelaku RE sedangkan satu lainnya BS mengalami luka memar di tubuhnya. Usai kejadian itu, Unit Jatanras Polres Gowa langsung melakukan penyelidikan dan pengembangan hingga berhasil menangkap para pelaku.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
Terkini
-
Anggota Geng Motor Pembusur Warga Ditembak
-
Modus Anggota DPRD Parepare Korupsi Sapi
-
Pencarian Kapal Ambulans Laut di Selat Makassar, Basarnas: Semoga Semua Selamat!
-
CEO Danantara: Makassar Siap Bangun Stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik
-
Koalisi LSM Buka Posko Pengaduan Kerusakan Lingkungan di Sulsel