SuaraSulsel.id - Kapolres Sinjai Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fery Nur Abdullah menyatakan dalang kericuhan saat demonstrasi di depan Kantor KPU Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, ketika sedang dilakukan rekapitulasi penghitungan hasil perolehan suara Pemilu 2024 telah menyerahkan diri.
"Seorang lelaki berinisial FR yang buron sudah menyerahkan diri tadi malam di Satreskrim (Satuan Reserse dan Kriminal Umum)," kata AKBP Fery melalui siaran pers yang diterima di Makassar, Rabu 6 Maret 2024.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku yang ditangkap saat aksi tersebut berlangsung yakni pada Sabtu 2 Maret 2024, terungkap bahwa FR diduga merupakan otak intelektual lapangan yang menggerakkan puluhan orang berunjukrasa, bahkan aksinya tidak memiliki izin.
Yang bersangkutan juga sempat melarikan diri usai rekannya ditangkap polisi dan berpindah-pindah tempat saat di kejar petugas.
FR juga diduga sebagai pemilik senjata tajam yang disita petugas di dalam mobil serta tiga bom molotov di mobil lainnya.
Pihak Polres Sinjai kemudian membentuk tim untuk memburu pelaku dan akhirnya selama tiga hari menyerahkan di ke polisi.
Tim sempat menggeledah dan melakukan pengamanan di salah satu rumah diduga tempat persembunyiannya, namun lebih dulu melarikan diri.
"Jadi, ada dua senjata tajam disita sebelumnya diakui milik FR termasuk bom molotov. Dia diduga pembuat, menghasut dan memicu kekerasan serta membawa senjata tajam dan berdemo tanpa izin," ujar Fery.
FR kemudian diketahui merupakan anak dari seorang Kepala Desa Kassi Buleng, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai yang diduga menjadi dalang pemicu kericuhan tersebut.
Baca Juga: Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 di Makassar Molor, Ada Apa?
Sebelumnya, Polres Sinjai telah menetapkan tujuh orang tersangka terkait kasus kekerasan disertai kericuhan dan membawa senjata tajam serta bom molotov saat demonstrasi penolakan perhitungan suara ulang KPU Sinjai dalam rilis kasus Minggu 3 Maret 2024 di Polres setempat.
Para pelaku masing-masing berinisial AM (22) AK (36) AE (38), MJ (25), JD (43) dan KR (42), (AC) serta seorang perempuan berinisial RR (35). Tim sejauh ini masih melakukan pendalaman apakah masih ada pihak terkait lainnya dalam kejadian tersebut.
Ketua KPU Sinjai Muhammad Rusmin sebelumnya mengatakan demonstrasi tersebut terkait pelaksanaan rekomendasi Panitia Pengawas Kecamatan Sinjai Borong kepada PPK setempat atas dugaan pelanggaran prosedur penghitungan suara oleh KPPS di TPS 009 Desa Kassi Buleng.
Namun dugaan pelanggaran tersebut menurut Bawaslu Sinjai menjadi buntut aksi dan tindak lanjut dari adanya laporan masyarakat hingga berujung anarkis.
Meskipun sempat terjadi kericuhan, proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 untuk tingkat kabupaten tetap berjalan sesuai dengan masa tahapan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
Terkini
-
Terbongkar! 49 Mobil Dinas DPRD Makassar Raib, Dikembalikan Paksa
-
BRI Permudah Pengajuan Kartu Kredit Tanpa ke Kantor Cabang: Bonus Penawaran Istimewa dan Voucher
-
Pemprov Sulsel Hadirkan Dokter Spesialis ke Pulau Terpencil
-
Kampus di Makassar Diwarnai Razia Mahasiswa dan Ajakan Perang
-
Kejati Sulsel Tetapkan 4 Tersangka Baru Kredit Fiktif Bank BUMN