Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 05 Maret 2024 | 15:48 WIB
Aliran air warga diputus di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Calon legislatif di kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, dituding berulah. Akibat kalah di Pemilu 2024. Caleg itu diduga memerintahkan tim suksesnya untuk memutus aliran air warga.

Peristiwa itu terjadi pada Senin, 4 Februari 2024 di Desa Bonto Ujung, kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto. Videonya pun viral setelah diupload akun @Jeneponto Info di instagram.

"Timses potong pipa air warga di Jeneponto gegara anak Kades gagal di Pileg," tulis akun tersebut.

Dalam narasi video yang beredar disebutkan timses caleg di Dapil 5 dari partai PAN itu memutus aliran air warga karena tidak terima dengan hasil Pemilu 2024. Suara yang didapatkan pada pencoblosan lalu tidak signifikan.

Baca Juga: Kadar Bromat dalam Le Minerale Jauh di Bawah Batas Aman, MUI: Jangan Sebar Hoaks

Di video itu juga terekam seorang pria berjaket hijau melompat ke got dan menggergaji pipa air. Warga yang melihat kejadian itu pun sempat protes dan bersitegang dengan timses.

Dari informasi yang dihimpun, caleg itu merupakan anak dari kepala desa setempat. Ia mengklaim, warga bisa mendapatkan air dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat berkat ayahnya.

Namun, warga setempat malah memilih caleg lain. Lantaran kecewa, timses memutus aliran air milik warga di desa itu.

Namun, narasi itu dibantah oleh Kapolsek Batang, Iptu Baharuddin. Ia mengaku aliran air warga diputus karena tidak membayar iuran.

Kata Baharuddin, peristiwa itu terjadi baru-baru ini. Salah satu warga yang menunggak iuran air hingga empat bulan sebelumnya sudah diperingatkan agar melakukan pembayaran.

Baca Juga: Pahit atau Manis Efek Kopi pada Buang Air Besar? Ini yang Perlu Anda Ketahui

"Bukan karena Pilcaleg. Tapi itu diputus karena menunggak iurannya sampai empat bulan," ujar Baharuddin, Selasa, 5 Februari 2024.

Ia mengaku pria dalam video itu merupakan pengelola. Ia terpaksa memutus aliran air salah satu warga di desa itu tidak menjalankan kewajibannya.

Namun, menurut Baharuddin, kedua pihak sudah dipanggil untuk dimediasi.

"Itu hanya satu rumah yang diputus. Mungkin karena tidak terima, jadi di video dan diviralkan dengan narasi seperti itu. Tapi sudah kita mediasi," tuturnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More