SuaraSulsel.id - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi meresmikan proyek instalasi pengelolaan air limbah domestik terpusat (IPAL) yang terletak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 22 Februari 2024. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp1,2 triliun.
Presiden Jokowi mengatakan sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat ini menjadi salah satu infrastruktur yang cukup penting untuk mengurangi pencemaran di sekitar Pantai Losari dan penurunan kualitas lingkungan di kota Makassar.
"Sistem ini dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan memiliki perhatian bersama-sama untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan di Makassar," ujar Jokowi di jalan Tanjung Bunga, Kota Makassar.
Ia menjelaskan proyek ini dibangun dari tahun 2019 hingga 2023. Sementara penganggarannya berasal dari APBN sebesar Rp1,067 triliun, Alokasi Dana Pekon (ADP) sebesar Rp672 miliar dan APBD sebesar Rp105 miliar.
"Kapasitas IPAL bisa menampung 16.000 meter kubik per hari dengan panjang perpipaan 96 kilometer dan bisa melayani 41.000 kepala keluarga. Saya berpesan agar dengan adanya pengelolaan air limbah ini penanganan air tanah dan air baku semakin terintegrasi dan Makassar akan semakin bersih," jelasnya.
Sementara, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menambahkan sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat (IPAL) Losari merupakan yang terbesar di Indonesia Timur dan baru satu-satunya.
Kata Diana, proyek tersebut merupakan instalasi pengolahan air limbah dari perumahan, perhotelan dan restoran di sekitar pantai Losari yang akan dikirimkan melalui pipa.
"Canggihnya karena ini diproses di antara perpipaan limbah jadi satu kemudian diolah lalu diendapkan. Bakterinya akan terkumpul sehingga air yang keluar dari pengolahan ini jernih," kata Diana.
Walau jernih, Diana menegaskan air dari pengelolaan IPAL itu tidak layak untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Penampakan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Makassar, Akan Diresmikan Presiden Jokowi
"Tidak ada bau, jernih, tapi jangan diminum. Artinya kalau dibuang ke sungai atau kanal itu tidak akan membuat pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sehingga diharapkan bahwa pengelolaan air limbah ini menjaga lingkungan bagus dan kesehatan masyarakat bisa lebih terjaga," ucapnya.
Ia mengakui, proyeksi serupa juga sedang dipersiapkan untuk kota metropolitan seperti Semarang, Pontianak dan Mataram. Namun sangat dibutuhkan edukasi ke masyarakat untuk mendukung sambungan IPAL ini.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
Terkini
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!