SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulsel bersama PT Bogatama Marinusa (Bomar) mengembangkan teknologi pembenihan benur udang untuk masyarakat pesisir di Sulsel. Pengembangan ini akan menggunakan kolam terpal yang diproduksi langsung PT Bomar.
Perwakilan PT Bomar, Riady, mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan pengembangan benur udang dengan kapasitas yang cukup besar untuk masyarakat pesisir di Sulsel.
"Kita produksi bibit benur udang untuk masyarakat itu bisa sampai 200 juta ekor benur bahkan sampai 400 juta ekor benur," ungkap Riady kepada awak media, Sabtu, 17 Februari 2024.
Untuk itu pihaknya berharap dengan pengembangan ini dapat membantu ekonomi masyarakat khususnya di daerah-daerah pesisir Sulsel.
Baca Juga: Puluhan Warga Bone Terima Bantuan Beras dari Pemprov Sulsel
"Ini diharapkan dapat membantu ekonomi masyarakat supaya produksi bisa meningkat," katanya.
Saat ini PT Bomar sedang mengembangkan kolam dengan diameter 16 meter persegi, dan bisa menghasilkan udang mencapai 3,5 ton per satu kali panen.
Kolam tersebut berbahan dasar terpal khusus untuk kolam ikan dan sejenisnya, namun untuk PT Bomar sendiri dikembangkan khusus untuk bibit benur udang dan pembesaran udang.
"Disamping itu kami tunjukan sama Pak Gubernur untuk kolam bundar yang bisa nanti kita sebar ke daerah-daerah pesisir. Ini kapasitas 3,5 ton satu kolam dengan diameter cuman 16 meter," pungkasnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengatakan, apa yang digagas PT Bomar sangat luar biasa dan bisa digunakan oleh para nelayan dan masyarakat di seluruh Sulsel.
Baca Juga: Warga Minta Program Satgas Kesehatan Pemilu Pemprov Sulsel Dilanjutkan dan Ditiru Daerah Lain
"Ini sangat luar biasa inovasi dari PT Bomar. Ini harus kita kembangkan untuk masyarakat kita yang ada di wilayah pesisir," kata Bahtiar.
Berita Terkait
-
Resep 'Gila' Kirana Larasati yang Kombinasikan Udang dan Matcha, Bagaimana Rasanya?
-
Emiten Udang Kaesang (PMMP) Terpuruk, Rugi Ratusan Miliar dan Nunggak Gaji Pekerja
-
Emiten Udang Kaesang Pangarep Nunggak Gaji 4 Bulan, Para Pegawai Kini Terlilit Utang
-
Usai Rugi Rp210 Miliar, Emiten Udang Kaesang Bakal Kecipratan Proyek Makan Bergizi Gratis sang Kakak
-
Bisnis Udang Rugi Hingga Ratusan Miliar, Kaesang Kena Sindir Netizen: Anak Muda Sukses Ini
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Mahasiswa Korban Pelecehan Dosen Menunggu Permintaan Maaf Unhas
-
Beda Perlakuan Unhas ke Dosen Pelaku Pelecehan Seksual dan Mahasiswa Pesta Miras
-
Progam Special BRIguna, Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon biaya Provisi 50%
-
Berani Jujur! 3 Kepala KUA di Takalar Kembalikan Uang Gratifikasi dari Calon Pengantin
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya