SuaraSulsel.id - Perbedaan pilihan politik di Pemilu 2024 kini merusak hubungan antar warga. Seperti kisah yang dialami Nurmina, warga kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Aliran airnya diputus oleh salah satu calon legislatif karena berbeda pilihan di Pileg 2024.
Nurmina mengaku aliran air miliknya diputus oleh tim sukses salah satu caleg bernama Devi Angriany S, sejak Minggu, 11 Februari 2024.
Devi sendiri merupakan kader partai NasDem yang maju di Dapil II Sulsel untuk DPR RI.
Awalnya, kata Nurmina, ia diminta untuk mendukung Devi pada Pileg 2024. Namun, ia menolak karena sudah punya pilihan lain.
"Saya diminta pilih istrinya H Irwan (Devi Angriany), terus saya bilang saya akan memilih mantan Bupati, Pak Syamsuddin," ujarnya.
Nurmina mengaku sebelum aliran airnya diputus, ia juga kerap diintimidasi oleh kepala desa yang juga tim sukses Devi. Kepala desa di kampungnya mengaku tidak akan membantu jika Nurmina dan keluarganya punya masalah.
Nurmina menambahkan dari sekitar 200 warga di desa itu, hanya dia yang berbeda pilihan. Makanya sering mendapat intimidasi.
"Katanya kalau tidak dipilih akan diputus airnya karena Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (Pamsimas) ini usulannya H Irwan (anggota DPRD Sulsel)," jelasnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Sudah Urus Pindah Lokasi Memilih, Ini TPS Bahtiar Baharuddin
Setelah kasus ini viral, Nurmina kembali didatangi tim sukses Devi untuk membuka meteran yang sempat dikunci.
Sementara, Devi Angriany membantah soal hal tersebut. Ia mengaku tidak tahu menahu dan tidak punya kewenangan untuk memerintahkan pemutusan aliran air.
"Yang berpotensi melakukan intimidasi adalah yang punya kewenangan di daerah tersebut yaitu mantan Bupati dua periode dan sekarang dinastinya dilanjutkan oleh keponakannya yang menjabat sebagai bupati," ujarnya, Selasa, 13 Februari 2024.
Devi menegaskan ini adalah bentuk kampanye hitam dari lawannya untuk mencari simpati warga. Bahkan dari penelusuran yang dilakukan timnya, Nurmina kedapatan membagi sembako ke warga.
"Untuk menutupi kesalahan karena terciduk, dia marah-marah dan minta airnya ditutup. Yang perlu diketahui adalah air yang mengalir ke rumah itu tidak ada jalan untuk menutupnya, walaupun tertutup bisa dibuka sendiri," ucapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
3 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Yahukimo Belum Dievakuasi
-
Lengkap! Ucapan Emosional Perpisahan Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares
-
Bernardo Tavares Pamit! Kisah Cinta dan Sakit Hati di PSM Makassar Berakhir Karena Hal Ini
-
Otak Uang Palsu di Kampus UIN Divonis 5 Tahun Tapi Banding... Kenapa?
-
Wali Kota Makassar Ingin Buat Festival Muara, Apa Itu?