SuaraSulsel.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar saat ini sedang mendistribusikan logistik pemilu ke sejumlah area kepulauan di Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar.
Ketua KPU Kota Makassar Hambaliie mengemukakan bahwa pihaknya beberapa hari terakhir ini menunggu tidak ada badai maupun hujan untuk distribusi logistik pemilu.
"Logistik ini untuk Kecamatan Sangkarrang. Di sana ada tiga kelurahan dengan beberapa pulau dan 41 tempat pemungutan suara (TPS). Mudah-mudahan tiba dengan selamat," kata Hambaliie di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 11 Februari 2024.
Distribusi logistik Pemilu 2024, kata Hambaliie, memang sempat tertunda dua kali karena cuaca ekstrem yang tidak memungkinkan pengiriman logistik.
"Kami melihat cuaca, kemarin itu kami menghindari cuaca ekstrem, apalagi saya baca prediksi BMKG itu ombak setinggi 4 meter, jadi kami tidak jadi berangkat. Mudah-mudahan hari ini sampai dengan selamat," ujarnya.
Hambaliie menyebut bahwa ada tiga pulau untuk mendistribusikan logistik, mulai dari Pulau Kodingareng, Barrang Caddi, lalu Barrang Lompo sebagai ibu kota kecamatan.
KPU Kota Makassar mencatat terdapat daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 10.261 orang di Kecamatan Sangkarrang.
Logistik yang dikirim pada hari ini berupa 205 kotak suara plus 41 kantong plastik untuk pengamanannya. Namun, kotak suara belum dirakit karena akan mengambil tempat di perahu sehingga perakitan akan dilakukan di Barrang Lompo.
Selanjutnya dari Pulau Barrang Lompo, kotak suara akan dirakit untuk dikirim ke sejumlah pulau kecil, seperti Pulau Langkai yang memakan waktu hingga 4 jam.
Baca Juga: Selangkah Lagi Atlet Angkat Besi Asal Makassar Bisa Wakili Indonesia di Olimpiade Paris
"Kami target distribusi logistik pemilu selesai sampai besok. Akan tetapi, kalau ada sore ini selesai, kami selesaikan sore ini. Makanya, kami satu kali pengiriman," ujarnya.
Berdasarkan data KPU RI, daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional pada Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.
Sebelumnya, KPU RI mengumumkan peserta Pemilu 2024 sebanyak 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Selain itu, pemilu anggota legislatif (pileg) juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
KPU RI juga telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Terungkap! Wanita di Bulukumba Seret Mayat ke Rumah Tetangga Demi Tutupi Hubungan Gelap
-
Ratusan Rumah di Kabupaten Gowa Hancur Diterjang Puting Beliung
-
Terbongkar! Donasi Fiktif di Jalan Raya Makassar: Raup Rp700 Ribu Per Hari
-
Aspirasi untuk Bakal Calon Rektor Unhas: 'Kampus Berdampak' hingga Kemandirian Finansial
-
Alat Ukur Pedagang Pasar di Kota Makassar Ditera Ulang