Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 20 Desember 2023 | 10:53 WIB
Penjabat Sekretaris Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, meletakkan batu pertama untuk Proyek Pembangunan Bendungan Jenelata di Dusun Manyampa, Desa Tana Karaeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, pada hari Selasa, 19 Desember 2023 [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

SuaraSulsel.id - Penjabat Sekretaris Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, meletakkan batu pertama untuk Proyek Pembangunan Bendungan Jenelata di Dusun Manyampa, Desa Tana Karaeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, pada hari Selasa, 19 Desember 2023.

Andi Muhammad Arsjad menyampaikan terima kasih kepada Jajaran Forkopimda, OPD Terkait, BBWS, Pemda setempat, investor, Kontraktor/Konsultan, dan masyarakat Kabupaten Gowa serta pihak terkait lainnya yang telah berperan serta dalam proyek Pembangunan Bendungan Jenelata.

Proyek bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan air secara kontinu, memperkuat ketahanan pangan di Provinsi Sulawesi Selatan.

Menurutnya, pembangunan Bendungan Jenelata akan menggunakan dana loan agreement dan dana pendampingan dari Kementerian PUPR. Konstruksi bendungan ini akan dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dengan KSO CAMC Engineering Co., Ltd dari China.

Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Bibit Cabai di Hari Bela Negara

"Insya Allah, bendungan ini akan menjadi yang terbesar di Sulsel dan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), serta proyek kerjasama terbesar dan pertama di Sulsel dengan Pemerintah Cina senilai Rp4,1 triliun," ucap Arsjad.

Ia menambahkan bahwa keberadaan bendungan ini diharapkan memberikan manfaat tidak hanya dalam penyediaan air baku, tetapi juga untuk pertanian dan pembangkit listrik. Selain itu, bendungan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengendalian mitigasi bencana di masa mendatang.

"Kegiatan yang direncanakan dari 2023 hingga 2028, sekitar lima tahun ke depan, memiliki manfaat multidimensi untuk Sulsel dan Kabupaten Gowa. Pemerintah Provinsi Sulsel bersyukur dengan adanya program strategis ini," harapnya.

Arsjad juga menyampaikan bahwa bendungan ini menjadi solusi untuk mengatasi masalah produktivitas pertanian yang terganggu oleh El-Nino dan memenuhi kebutuhan air baku. Dengan keberadaan bendungan, diharapkan masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir.

Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR RI, Adenan Rasyid, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dari semua pihak. Ia berharap agar kerjasama dan kolaborasi terus berlangsung demi mencapai tujuan yang diharapkan.

Baca Juga: Rahasia Rapat di Pertamina, Bahtiar Baharuddin Ungkap Kelangkaan BBM dan Gas Jelang Nataru di Sulsel

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Suryadarma Hasyim, menjelaskan bahwa Bendungan Bili-bili memiliki kapasitas hanya 3,3 meter kubik per detik untuk produksi banjir.

Pembangunan Bendungan Jenelata diharapkan dapat mereduksi banjir di Kota Makassar dan membantu mengatasi kekeringan. Dengan tampungan air sebanyak 27 juta meter kubik, bendungan ini diharapkan memberikan manfaat pada berbagai sektor, termasuk pertanian, suplai air baku, dan kebutuhan masyarakat.

Load More