Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 10 Desember 2023 | 10:54 WIB
Danau Toakala yang terletak di kawasan Taman Nasional Bantimurung Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Wonderful Indonesia]

Sang raja Pattiro yang mendengar kabar itu pun ketakutan. Ia lalu menyusun strategi licik untuk menjebak Toakala.

Dalam menjalankan rencananya, Raja Pattiro mengirim seorang Panglima untuk menemui Toakala. Panglima itu diminta menyampaikan pesan agar Toakala segera datang melamar I Bissu dengan cara baik-baik.

Toakala yang mendengar kabar tersebut kegirangan. Ia membawa seluruh rakyatnya ke Kerajaan Pattiro untuk melamar I Bissu.

Sesampai di Pattiro, sang raja sudah menyiapkan satu tempat khusus untuk Toakala dan rombongannya. Tempat tersebut terbuat dari jerami yang sudah direkatkan dengan getah pohon pinus.

Baca Juga: Daftar Tunggu Haji Kabupaten Bantaeng 47 Tahun, Paling Lama di Sulawesi Selatan

Mereka disambut dengan meriah dan dijamu makanan enak. Hingga tidak ada dari rakyat Toakala yang curiga jika ini jebakan belaka.

Sambil menikmati kenduri, tiba-tiba tempat tersebut dibakar dari luar oleh pasukan Pattiro. Toakala yang punya ilmu sakti berhasil kabur bersama seorang kera hitam yang sedang mengandung, tapi rambut di ekor dan pantatnya terbakar api.

Dari situlah masyarakat percaya kera Macaca Maura yang jadi hewan endemik Sulawesi Selatan tidak memiliki ekor dan rambut di pantat.

Setelah kejadian tersebut, I Bissu Daeng merasa bersalah dan meminta maaf karena kecantikannya sudah membawa petaka. Sejak itu, ia mengutuk seluruh keturunannya untuk berwajah buruk.

Konon ada mitos di dusun Pattiro. Jika ada wanita yang lahir dengan wajah cantik, maka ia tidak akan berumur panjang.

Baca Juga: Jumlah Petani di Sulawesi Selatan Makin Berkurang, Regenerasi Gagal

Toakala juga merasa bersalah atas kejadian tersebut. Dengan rasa penyesalan mendalam, ia memilih untuk bertapa di gua Bantimurung hingga mati dan seluruh raganya melebur menjadi batu.

Itulah kenapa gerbang objek wisata Bantimurung dibangun patung kera besar. Tak hanya danau Toakala, di salah satu gua di kawasan taman nasional juga ada namanya gua Toakala. Konon, gua itu jadi tempat pengasingan Toakala sampai ia mati.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More