SuaraSulsel.id - Polisi menjerat MK, tersangka kasus ujaran kebencian dan provokator bentrokan massa di Bitung, Sulawesi Utara, pada akhir November 2023, dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik yang ancaman hukumannya enam tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
"Kami sangkakan dengan Pasal 45A ayat 2, juga dengan Pasal 8 ayat 2 UU ITE," kata Kepala Sub Direktorat V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Komisaris Polisi Kadek Budi Astawa di Balikpapan, Jumat 8 Desember 2023.
"Juga tidak benar yang bersangkutan melarikan diri," lanjut Kompol Astawa.
Tersangka MK ditangkap di Samarinda karena memang sudah tinggal di Kota Tepian itu sejak 2004. Pada 25 November 2024 atau empat hari setelah kejadian bentrok di Bitung, polisi menciduk MK di kapal tempatnya bekerja sebagai teknisi kamar mesin.
"Pelaku menyampaikan ujaran kebencian melalui akunnya di media sosial facebook saat kapal sedang berlayar di tengah laut," kata Astawa lagi.
Dari unggahan di facebook tersebut, polisi di Sulawesi Utara melacak keberadaan MK dan segera berkoordinasi dengan polisi di Kaltim begitu posisi yang bersangkutan jelas.
Begitu kapal merapat di Pelabuhan di Samarinda, MK pun ditangkap tanpa ada perlawanan.
"MK sangat kooperatif saat ditangkap, kemudian MK juga mengakui kesalahannya," terangnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo menambahkan MK melakukan ujaran kebencian lantaran tersulut emosinya melihat peristiwa yang terjadi di Bitung melalui media sosial.
Baca Juga: 4 Kesepakatan Deklarasi Damai Ormas Adat Minahasa dan Ormas Keagamaan Muslim di Kota Bitung
Dari video yang diunggah ke facebook itu, MK melihat ada orang tua dipukul massa. MK pun meluapkan kekesalan dengan membuat ujaran yang bernada mengancam dan membalas perlakuan tersebut.
Setelah ditahan 12 hari, MK pun menyesal. Saat dipertemukan dengan jurnalis pada Kamis, 7 Desember 2024, di Markas Polda Kaltim, MK membuat pernyataan minta maaf.
"Saya Marco Karundeng, meminfa maaf kepada kapolda, umat Muslim di Bitung dan seluruh Indonesia. Saya tidak ada maksud apa-apa mem-posting komentar tersebut dan saya akui saya salah. Apalagi juga terutama keluarga saya di Manado, sebagian Muslim. Saya bena-benar minta maaf," ujarnya menyesali perbuatannya.
MK juga mengaku siap menerima hukuman atas perbuatannya tersebut dan berjanji saya tidak akan melakukan kesalahan serupa lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Sekolah Rakyat Makassar: Ketika Anak Orang Kaya Ikut Berebut Pendidikan Gratis
-
Ubah Sampah Jadi Emas: Eco Enzyme Jadi Kunci Ekonomi Warga?
-
Dugaan Korupsi Rp87 Miliar di UNM Tercium! Polda Sulsel Usut Dugaan Mark Up Harga Material
-
Harga Beras Meroket? Pemprov Sulsel Gelar 'Gerakan Pangan Murah' untuk Kendalikan Inflasi
-
Berebut Warisan, Pria di Gowa Tega Tembak Ipar Hingga Nyaris Meninggal