SuaraSulsel.id - Manager PLN NP UPDK Bakaru Fatahudin Yogi Amubowo mengemukakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Bili-bili di Kabupaten Gowa tidak beroperasi sejak dua bulan terakhir karena fenomena El Nino.
"Hampir dua bulan PLTA Bili-bili sudah stop beroperasi. Tidak sesuai air masuk dan keluar," kata dia di Makassar, Rabu 22 November 2023.
Fenomena El Nino mengakibatkan kekeringan ekstrem yang terdampak terhadap suplai air di berbagai bendungan dan waduk. Termasuk kekurangan pasokan air di pemukiman masyarakat.
PLTA Bili-bili dengan daya mampu sebesar 19,5 MW bisa mengaliri listrik sebanyak sekitar 19.500 pelanggan, sedangkan kondisi kemarau ini mengakibatkan bendungan hanya mampu menghasilkan 2 MW.
Berdasarkan data PLN, elevasi air Bendungan Bili-bili sangat rendah sehingga tidak bisa menyuplai debit air yang cukup untuk pengoperasian PLTA. Pada kondisi normal, setidaknya debit air mencapai 8 meter kubik per detik, sementara saat ini hanya 2 meter kubik per detik.
Sehingga pihak PLN terpaksa menghentikan sementara pengoperasian Bendungan Bili-bili hingga kondisi bendungan dinilai kembali normal. Apalagi pemanfaatan Bendungan Bili-bili juga digunakan untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gowa.
"Bendungan juga tidak bisa kosong karena bisa retak, dan itu berpotensi retak jika musim hujan. Jadi sementara kita hentikan dulu," kata Fatahuddin.
Saat ini PT PLN UID Sulselrabar kembali memperpanjang tknologi modifikasi cuaca (TMC) dalam menangani kekeringan sebagai dampak El Nino. Sebelumnya, TMC telah dilakukan selama sebulan, mulai 8 Oktober hingga 8 November 2023.
TMC ini dilakukan secara manual di area Masamba, Sulawesi Barat untuk memperkuat daya pasokan PLTA Bakaru di Enrekang. TMC ini ditentukan dengan potensi awan.
Baca Juga: PLN Siapkan Ganti Rugi Terhadap Korban Pemadaman Listrik Bergilir
PLTA Bakaru dengan daya mampu 126 MW terdampak El Nino yang mengakibatkan daya mampu hanya mencapai 42 MW atau menurun sekitar 60 persen. Sementara setelah TMC dilakukan, terjadi peningkatan produksi energi listrik sebanyak 21 MW menjadi 63 MW. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
BRI Dorong Akses Keuangan di Daerah Terpencil melalui Teras Kapal
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah
-
Menhan soal Relawan China Ikut Cari Korban Bencana Aceh: Bukan Bantuan Asing
-
Menhan Geram! PT Timah Harusnya Raup Rp 25 Triliun, Kini Cuma Rp 1,3 Triliun
-
Viral Adu Pukul Warga dengan TNI di Luwu Utara, Sengketa Lahan Sawit Jadi Pemicu