Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 15 November 2023 | 17:39 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo saat melakukan rekayasa cuaca atau Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), untuk menyiasati kekeringan ekstrem di Sulsel [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama dengan Mabes TNI, BRIN, dan BMKG, telah melakukan rekayasa cuaca atau Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), untuk menyiasati kekeringan ekstrem di Sulsel.

Hal ini sesuai dengan arahan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin. Sebanyak 10 ton NaCl disemai menggunakan pesawat selama tujuh hari, di beberapa titik.

Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengatakan, TMC dilakukan untuk mengisi kantong-kantong sumber air di Kota Makassar, basis-basis pertanian agar mendapatkan aliran air, serta mengisi bendungan yang berfungsi sebagai basis kelistrikan.

"Kita berharap dengan TMC ini, kekeringan yang terjadi bisa teratasi," kata Amson Padolo, Rabu, 15 November 2023.

Baca Juga: 48 Ribu Anak di Kabupaten Bone Tidak Sekolah

Ia mengungkapkan, telah dilakukan penyemaian awan di Kabupaten Maros, Gowa, Pangkep, Jeneponto, Bulukumba, dan Kota Parepare, berdasarkan potensi pertumbuhan awan.
Jumlah NaCl yang telah disemai sebanyak 10 ton, dimana untuk setiap kali penerbangan dilakukan penyemaian 800 kg NaCl.

"Semoga dengan penyemaian awan ini akan terjadi hujan di beberapa tempat. Sebagaimana dengan laporan yang kami terima bahwa beberapa daerah telah hujan, dan ini merupakan upaya-upaya dari rekayasa cuaca yang dilakukan," jelasnya.

Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan BMKG, telah terjadi hujan di beberapa tempat.

"Insyaallah dengan rekayasa cuaca, dampak kekeringan ekstrem bisa kita atasi dan kita berdoa agar Provinsi Sulsel akan semakin maju dan dapat terhindar dari bencana kekeringan, dan bencana hidrometrologi lainnya," imbuhnya.

Baca Juga: Bahtiar Baharuddin Ingin Pisang Sulawesi Selatan Dijual ke Seluruh Dunia

Load More