Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 09 November 2023 | 19:17 WIB
Korban koma akibat kecelakaan lalu lintas diduga dilecehkan oleh perawat di Puskesmas Kampili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Videonya viral di media sosial [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Ada-ada saja tingkah laku tiga perawat di Puskesmas Kampili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Perawat itu sempat bercanda dan malah mengejek pasien yang koma. Karena mengalami kecelakaan lalu lintas.

Peristiwa itu terjadi pada 5 November 2023 lalu. Namun, videonya baru viral di media sosial sejak kemarin.

Di video itu terlihat tiga orang perawat sedang menangani seorang pria, yang merupakan korban kecelakaan. Ia pingsan dan tidak merespon sama sekali.

Para perawat menduga pasien pura-pura pingsan. Mereka bahkan menyebut korban mengalami kecelakaan akibat habis mengonsumsi minuman keras.

Baca Juga: Pelajar Diancam Ditembak Sebelum Dirudapaksa Banpol Gowa, Kini Alami Depresi Berat

Namun yang jadi masalah adalah nada bicara dari perawat tersebut. Sambil tertawa, mereka juga mengatai korban sambil merekam menggunakan hp milik korban.

"Kamu sudah minum, ya. Hei, bangun, bangun," ujar salah satu perawat sambil tertawa.

"Bangun. Siapa namanya?, ndak kulepas ki kalau begini," kata yang lainnya.

"Woi sadarmi, njir!," teriak perawat satunya.

Video tersebut dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Kampili, Imran. Ia mengaku korban dalam keadaan pingsan karena kecelakaan dan dibawa ke puskesmas oleh warga.

Baca Juga: Dirudapaksa Banpol Gowa, Pelajar Terus Alami Kesakitan di Bekas Operasi Tumor Payudaranya

"Iya, korban pingsan karena lakalantas. Kejadiannya waktu hari Minggu, malam," ujar Imran saat dikonfirmasi, Kamis, 9 November 2023.

Ia melanjutkan, korban ditangani secara medis dan sudah sesuai standar operasional prosedur (sop) di puskesmas. Namun, ia terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara.

Saat akan hendak dirujuk, pihak puskesmas mencari kontak keluarga korban. Namun karena terkunci, perawat terpaksa membuat video untuk mengabari keluarga korban.

"Jadi perawat ini maksudnya hanya inisiatifnya untuk merekam. Maksudnya mungkin direkam baru dikirim ke kontak pihak keluarganya supaya tahu keberadaan korban sedang pingsan," ungkapnya.

Sementara, perawat lain membersihkan luka korban menggunakan alkohol. Niatnya untuk merangsang kesadaran korban.

Saat diberi alkohol, korban reflek menendang seorang perawat. Dari situlah perawat bercanda dan menyebut kata Njir.

Ia mengaku korban sempat tidak sadarkan diri selama 18 jam. Namun saat ini kondisinya mulai berangsur pulih.

Imran pun meminta maaf atas viralnya video tersebut. Imran mengatakan sudah menskorsing perawat tersebut selama sebulan sebagai bentuk sanksi.

Imran juga meluruskan istilah "njir" yang diucapkan perawat di video itu. Menurutnya, itu hanyalah kata-kata gaul.

"Dia (pasien) kan menendang petugas. Jadi (petugasnya) kaget dan bilang njir, bukan anjing. Biasa, itu kan bahasa gaul, kalau kita biasa bilang astaga," sebutnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More