Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 31 Oktober 2023 | 15:26 WIB
Ilustrasi makan bersama. (envato)

Masyarakat Bugis-Makassar meyakini orang-orang yang makan bersama di satu meja tidak akan saling menyakiti.

2. Berdoa Bersama dan Mendahulukan yang Lebih tua

Yang pertama dan terutama adalah berdoa bersama agar makanan yang disantap membawa berkah.

Kemudian, tidak berebut tempat duduk dan mempersilahkan yang lebih tua terlebih dahulu.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Suku Bugis, Suku Terbesar di Sulawesi Selatan

Bagi masyarakat Bugis Makassar, orang tua dalam keluarga adalah yang paling dihargai. Sehingga, mereka harus disuguhi dan memilih hidangan lebih dulu.

Orang yang lebih tua juga yang harus menjadi orang yang paling terakhir selesai makan. Tapi, tidak boleh mendahului sebelum yang lebih tua meninggalkan tempat makan. Ini dilakukan untuk menjaga suasana keakraban.

3. Jangan Menolak Ajakan Makan

Bagi masyarakat Bugis-Makassar, pamali untuk menolak ajakan makan. Walau sedang terburu-buru, tamu setidaknya mencicipi hidangan yang sudah disiapkan.

Orang Bugis-Makassar percaya menolak makanan sama saja mengundang kesialan atau malapetaka. Ini berasal dari sebuah amanah leluhur Bugis yang berbunyi, "Pemmali saleiwi inanre iyarega uwae pellae iya purae ipatala nasaba mabisai nakenna balaq".

Baca Juga: Mantra Cenning Rara Suku Bugis Makassar, Diyakini Bisa Memikat Hati Lawan Jenis

Artinya, jangan meninggalkan makanan atau minuman yang sudah dihidangkan karena bisa mengundang bencana.

4. Tidak Bersuara

Larangan ini sudah diterapkan sejak kecil. Orang tua akan memperingatkan agar tidak mengeluarkan bunyi saat sedang mengunyah.

Bagi masyarakat Bugis-Makassar, mulut harus tertutup saat mengunyah makanan sehingga tidak menimbulkan suara berdecak. Bagi sebagian orang, mengecap makanan dianggap sebagai perilaku yang tak sopan

Larangan lain adalah tidak berbicara waktu mulut terisi makanan, apalagi bercanda. Bila akan berbicara, makanan dalam mulut harus ditelan dulu.

5. Jangan Buang Makanan

Load More