Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 28 Oktober 2023 | 12:30 WIB
Penyaluran bantuan dari Lembaga Zakat Nasional Wahdah Inspirasi Zakat Indonesia kepada warga Gaza, Palestina [SuaraSulsel.id/Dokumentasi WIZ]

SuaraSulsel.id - Lembaga Zakat Nasional Wahdah Inspirasi Zakat (Laznas WIZ) turut andil mengumpulkan bantuan masyarakat Indonesia dan telah disalurkan untuk beberapa tahap.

Salah satu yang dikirim adalah paket sembako dari mitra lokal di Jalur Gaza.

Direktur WIZ Syahruddin di Makassar, mengatakan sejak pecah konflik kemanusiaan pada 7 Oktober 2023, pihaknya telah mengambil inisiatif turut andil membantu masyarakat Palestina yang terdampak. Hal ini dilakukan dengan menyediakan bantuan berupa makanan, obat-obatan dan kebutuhan logistik lainnya.

“Kita prihatin dengan warga sipil yang menjadi korban di sana. Kita turut bersedih dengan apa yang terjadi. Kami tidak bisa tidur nyenyak jika kebutuhan mereka tak bisa terpenuhi. Sulit memang menembus akses kemanusiaan di Gaza, namun alhamdulillah, Allah pilihkan jalan,” urainya, Jumat 27 Oktober 2023.

Baca Juga: Viral Guru-guru di Malaysia Berpose Pakai Replika Senapan sebagai Solidaritas untuk Palestina

Kondisi Gaza, Tepi Barat, dan wilayah lain Gaza saat ini jauh dari kata baik. Roket-roket milik pasukan zionis Israel seolah tak berhenti mengirimkan ancaman di Tanah al-Quds.

Utamanya di Jalur Gaza, yang sejak tanggal 8 Oktober 2023 hingga hari ini terus mendapatkan serangan udara dari militer penjajah.

Ratusan ribu nyawa melayang. Tertumpuk dibawah puing-puing bangunan akibat misil yang ditembakkan dari atas udara.

Melihat kondisi yang memprihatinkan itu, dunia pun ikut serentak bergerak, tak terkecuali dari Indonesia.

"Semoga Allah membalas kebaikan bantuan ini dengan balasan yang lebih baik dan bisa menjadi pemberat timbangan amal kita di akhirat kelak. Aamiin," kata Syahruddin.

Baca Juga: Ini 4 Alasan Mengapa Masjid Al-Aqsa Penting Bagi Israel

Ia mengatakan bantuan tersebut sangat dibutuhkan oleh warga Gaza di saat keadaan mereka yang sangat susah, banyak yang hidup di jalanan karena rumah mereka hancur. Banyak juga yang sudah menjadi syuhada.

Kesulitan tersebut diperparah dengan listrik yang terputus, air bersih yang susah dan jaringan internet lemah. (Antara)

Load More