SuaraSulsel.id - Tim Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, menangkap dua pelaku aborsi yang menyebabkan korban berinisial RLA usia 27 tahun meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada 12 Oktober 2023.
"Perbuatan ini diduga dilakukan oleh pacarnya sendiri berinisial MRS usia 26 tahun dan dibantu seorang wanita CKR usia 35 tahun. Mereka ini melakukan aborsi diduga dengan memberikan obat penggugur janin," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol dalam keterangan di Makassar, Senin 16 Oktober 2023.
Kedua pelaku ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Dari hasil penyidikan, obat ini dimasukkan secara paksa kepada korban dengan diminum dan dimasukkan melalui alat kemaluan korban, sehingga korban mengalami kesakitan dan akhirnya meninggal dunia saat berada di rumah sakit.
Ridwan menyampaikan kejadian tersebut di Kecamatan Tamalate pada Kamis (12/10). Korban meninggal dunia di RS, Hal ini memunculkan kecurigaan orang tua korban.
Baca Juga: Diduga Jadi Faktor Wafatnya Gembong PDIP, Pimpinan DPRD DKI Tetap Ngotot Rapat di Puncak
Meski almarhumah sudah dikebumikan, pihak keluarga kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polrestabes Makassar.
"Kami langsung bertindak cepat dan bekerja sama dengan tim Dokpol Polda Sulsel, maka kami mengamankan dua tersangka yaitu MRS dan CKR ini," paparnya.
Untuk peran masing-masing yakni CKR membantu mencari obat penggugur kandungan sedangkan pacarnya MRS memaksa meminum obat sekaligus memasukkan obat tersebut ke alat vital korban.
Barang bukti diamankan, empat ponsel digunakan memesan obat, buku catatan obat penggugur kandungan, satu lembar kaos, sampel muntahan korban beserta obat di tempat kejadian perkara.
"Hubungan tersangka dan korban ini sudah sejak Februari dan diperkirakan kehamilan dalam kandungan itu sudah sembilan minggu. Jadi sudah pernah hamil sebelumnya, dua kali hamil," papar Ridwan.
Baca Juga: Tak Terima Rapat di Puncak Disebut Faktor Wafatnya Gembong, Pimpinan DPRD DKI: Ada-ada Saja Deh
Sedangkan untuk pekerjaan pelaku adalah karyawan swasta dan tidak memiliki keahlian kesehatan dan hanya belajar otodidak dari internet. Mengenai dimana memperoleh obat itu dilakukan pemesanan melalui telepon dengan rekannya.
Berita Terkait
-
Kepergian Ray Sahetapy, Teuku Rifnu Wikana Ungkap Cita-Cita Almarhum yang Kini Terwujud
-
Mathias Muchus Berduka: Kenangan Mendalam dengan Ray Sahetapy Terungkap!
-
Pesan Terakhir dari Amerika: Surya Sahetapy Ungkap Kondisi Kritis Ray Sahetapy Sebelum Meninggal
-
Kenang Sosok Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang, Prabowo: Beliau Selalu Kerja untuk Rakyat Kecil
-
Hujan Iringi Pemakaman Ray Sahetapy, Tangis Anak-anak Pecah
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
Terkini
-
Rahasia Desa Wunut Klaten Berdaya dengan BRI dan Sejahterakan Warganya
-
Mudik Nyaman Tanpa Khawatir! Ini Upaya Polres Majene Jaga Rumah Warga Selama Libur Lebaran
-
Drama PSU Palopo: Bawaslu Desak KPU Diskualifikasi Calon Wakil Wali Kota?
-
Berpartisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Minyak Telon Lokal Kini Go Global
-
Primadona Ekspor Sulsel Terancam! Tarif Trump Hantui Mete & Kepiting